Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teman Dulmatin Ditangkap

Kompas.com - 17/06/2011, 03:00 WIB

Jakarta, Kompas - Polisi antiteror menangkap Sudirman alias Yasir (42) di Pemalang, Jawa Tengah, karena diduga terkait aksi terorisme. Sudirman adalah teman sekolah Joko Pitono alias Dulmatin. Ia diduga menjadi orang kepercayaan Dulmatin, tersangka teroris yang tewas tertembak di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, tahun lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Ketut Untung Yoga Ana di Jakarta, Kamis (16/6), menjelaskan, Sudirman ditangkap di Wanarejan Selatan, Pemalang. Penangkapan itu berdasarkan pengembangan pemeriksaan terhadap terduga teroris yang tertangkap sebelumnya.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap Hari Kuncoro, terduga teroris yang ditangkap sebelumnya, Sudirman lama belajar perakitan bom. ”Ia menjadi pelatih perakit bom dan tangan kanan Dulmatin,” kata Untung Yoga. Sudirman diduga juga membantu dalam dua kali aksi peledakan bom di Bali. Ia diduga alumnus pelatihan militer di Afganistan dan membantu pelarian Dulmatin.

Dari Pemalang dilaporkan, polisi antiteror juga menggeledah rumah tetangga Sudirman bernama Puji Lulus Ujiyanti. Polisi menggeledah pula rumah Sugeng Setyo Aji di Kelurahan Kramatsari, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan. Sugeng, yang diduga menjadi anggota jaringan teroris, ditangkap Kamis pekan lalu.

Dari rumah Sudirman, ungkap Ketua RT 2 RW 4 Kelurahan Wanarejan Selatan JB Tuharno, polisi membawa barang bukti berupa buku petunjuk perakitan bom, buku senjata, arang, jam weker kecil, senjata tajam, dan pipa besi. Sebaliknya, dari rumah Puji, polisi tak membawa barang bukti apa pun.

Penangkapan terhadap Sudirman mengagetkan tetangganya. Menurut Tuharno, selama ini Sudirman berperilaku wajar di masyarakat. Ia tinggal di daerah itu sejak kecil. Ia memiliki satu istri dan lima anak serta tidak pernah bepergian dalam waktu lama.

Namun, Tuharno mengakui, Sudirman pernah menjadi teman sekolah Dulmatin. Mereka pernah bersekolah di SMPN 2 Pemalang. ”Dulu mereka murid saya,” kata Tuharno yang juga pensiunan guru SMPN 2 Pemalang.

Sutomo, kakak ipar Sudirman, kaget dengan penangkapan itu. Ia tak percaya Sudirman, yang menjadi pengayuh becak, terlibat jaringan teroris.

Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar di Jakarta, Kamis, mengatakan, Rabu lalu, polisi antiteror menangkap IR di Salemba, Jakarta Pusat. IR, diduga Imam Rasyidi, ditangkap karena diduga terkait pelatihan militer di Aceh.

Direktur Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Petrus Reinhard Golose mengakui, sejak penembakan terhadap dua anggota polisi di Palu, Sulawesi Tengah, polisi antiteror menangkap sejumlah orang yang diduga terkait jaringan terorisme.(fer/wie)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com