Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahmi: Nunun Keseleo, Bukan Sakit Ingatan

Kompas.com - 16/06/2011, 14:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Golkar, Fahmi Idris, kembali buka suara tentang Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004. Ia mengatakan, sampai saat ini Nunun masih berada di Kamboja dan tinggal di sebuah hotel. Menurutnya, Nunun sempat mengalami sedikit cedera atau keseleo di bagian kakinya. Hal ini, menurut Fahmi, mengakibatkan ia harus bolak-balik sebuah rumah sakit di Phnom Penh, Kamboja.

"Bu Nunun saat ini ada Phnom Penh, Kamboja. Tinggal di suatu hotel. Memang Ibu Nunun waktu di Bangkok ada kecelakaan kecil kakinya sehingga sekarang rutin mengunjungi rumah sakit untuk terapi, bukan untuk terapi soal ingatannya," ujar Fahmi di Aula Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Kamis (16/6/2011).

Fahmi tak menjelaskan lebih detail nama hotel ataupun rumah sakit tempat Nunun melakukan pengobatan di Kamboja. Hal itu masih menjadi rahasianya. Ia mengatakan, saat ini Nunun ditemani oleh dua anggota keluarganya.

"Dia ditemani dua orang, mungkin keluarganya, enggak tahu anak atau saudara, pokoknya dua orang yang temani di sana. Dia ke sana kan untuk menghindar dari pengejaran, Tapi, karena ada sakit keseleonya itu, makanya dia ke rumah sakit," tutur Fahmi.

Ketika ditanya dari mana informasi detail yang didapat Fahmi, ia menolak memberitahukan sumbernya tersebut. Menurut Fahmi, masih banyak rahasia yang belum ia beberkan terkait Nunun. Bahkan, ia tak peduli terhadap berbagai pihak yang membantah informasi yang ia sampaikan. Fahmi juga mengungkapkan, suami Nunun, Adang Daradjatun, mengunjungi Nunun tiga bulan sekali.

"Ada dong (sumber informasi Nunun). Adalah pokoknya. Itu saja belum saya buka semua (informasi). Kalau ada yang mau bantah, bantah saja. Gampang kan," katanya.

Sebelumnya, pada Februari lalu Fahmi sempat mengungkapkan bahwa Nunun berada di Thailand dan tidak dalam keadaan sakit. Kini ia menjadi buronan internasional setelah Polri mengajukan red notice ke Interpol sesuai permintaan KPK. Wajah dan nama Nunun terpampang di situs web Interpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

    Nasional
    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

    Nasional
    Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

    Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

    Nasional
    Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

    Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

    Nasional
    Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

    Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

    Nasional
    Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

    Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

    Nasional
    PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

    PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

    Nasional
    Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

    Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

    Nasional
    Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

    Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

    Nasional
    Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

    Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

    Nasional
    PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

    PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

    Nasional
    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

    Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

    Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com