Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Guru Spritual Antikorupsi

Kompas.com - 11/06/2011, 02:55 WIB

HARIDWAR, KOMPAS.com — Bagi kebanyakan pengikut setianya, Swami Ramdev bukanlah juru kampanye antikorupsi. Ia lebih dianggap sebagai seorang guru yoga yang dikaruniai kekuatan untuk menyembuhkan penyakit dan mengungkapkan jalan hidup yang lebih baik.

Ramdev yang berbasis di ashram (padepokan) dekat kota suci Haridwar itu mendominasi percaturan politik nasional setelah melakukan aksi mogok makan di Delhi demi memprotes korupsi. Dalam aksi mogok makan tersebut, polisi kemudian memaksa dia dan pengikutnya untuk bubar sebelum fajar, Minggu lalu.

Sebelum di panggung politik, dia sudah dikenal di seluruh India sebagai tokoh yoga utama yang menarik jutaan pengikut melalui program televisi hariannya.

Kebanyakan dari peserta, seperti mahasiswa pascasarjana bernama Kajal Thakur, melakukan perjalanan ke ashram Ramdev untuk mengikuti kelompoknya serta hidup untuk sementara di asrama umum dan makan makanan kantin yang sederhana.

"Saya menderita radang sendi parah saat remaja dan susah untuk pindah dari tempat tidur selama lima tahun. Hal ini sangat menyakitkan. Saya mengonsumsi steroid dan berat badan saya meningkat," kata Thakur kepada AFP saat antre membeli obat-obatan herbal di toko apotek ashram.            

"Yang bisa saya lakukan adalah berbaring di tempat tidur dan menonton televisi. Saat itulah saya menyaksikan siaran yoga Swami Ramdev."

Thakur, yang kini terlihat kurus, mengatakan sedang mengikuti gemblengan Ramdev dalam latihan pernapasan dan yoga selama enam bulan. Akhirnya, dia bisa berjalan kembali.         "Aku tak lagi lumpuh," katanya.

"Dia bisa menyembuhkan apa pun" adalah kalimat yang umum terdengar di kalangan pengunjung kompleks Ramdev. Makin banyak yang setia dalam mendukung perjuangannya melawan korupsi. "Ajaran-ajaran yoga saya sudah membuat orang lebih sehat. Sekarang saya menanggulangi "rasa sakit" dalam korupsi. Apa yang sudah saya lakukan akan membuat orang di negara ini lebih sejahtera," kata Ramdev kepada AFP.        

Dalam aksi mogoknya, polisi mengeluarkan dia dan 50.000 pendukung dari tempat protes di Delhi. Hal tersebut menciptakan dilema besar bagi Pemerintah India, sebuah negara yang biasanya memperlakukan guru-guru spiritual Hindu dengan penuh hormat.

Jalan menuju Haridwar, di sana sungai Gangga mengalir dari Himalaya, disesaki orang-orang yang bergabung dalam pertarungannya untuk mengembalikan semua "uang haram" yang ditaruh di rekening-rekening bank asing yang kemudian digunakan untuk transaksi-transaksi haram.       

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com