Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasum desak MA Tolak PK Pollycarpus

Kompas.com - 05/06/2011, 20:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Mahkamah Agung untuk menolak peninjauan kembali (PK) yang diajukan oleh Pollycarpus Budiharipriyanto, terpidana pembunuhan aktivis HAM Munir. Salah satu tim kuasa hukum Munir, Choirul Anam menyatakan rencana PK itu merupakan ancaman terhadap upaya pencarian keadilan bagi Munir dan bagi publik.

"Kami mohon kepada MA untuk cermat mengamati dokumen hukum yang pernah ada dalam pengadilan Pollycarpus," ungkapnya dalam keterangan pers di kantor KontraS, Minggu (5/6/2011).

Choirul mengatakan ada sejumlah alasan Kasum melihat rencana PK Pollycarpus justru akan mengancam keadilan. Pertama, menurutnya, penyelesaian kasus Munir masih penuh misteri. Belum ada aktor penting yang terseret dalam proses hukum yang adil. Padahal nama-nama penting pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) yang diduga kuat terlibat sudah muncul, seperti Hendropriyono, Muchdi Pr, dan As'ad. Kondisi ini, lanjut Choirul, diperparah dengan janji Jaksa Agung yang tak kunjung terealisasi untuk melakukan PK atas bebasnya Muchdi Pr.

Alasan kedua, Choirul mengatakan kredibilitas Pollycarpus tergolong rendah jika ditilik dari sepanjang proses di pengadilan. Kesaksian dan pengakuannya sering bertentangan dari satu sesi persidangan yang satu dengan persidangan di lain hari, khususnya terkait fakta yang berhubungan dengan Munir, Muchdi Pr, dan statusnya sebagai agen BIN.

Sementara itu, alasan ketiga, lanjutnya, independensi peradilan sangat diragukan. Peradilan justru tampak melemahkan upaya pengungkapan kasus ini. Aktivis Kasum lainnya, Haris mengatakan demi rasa keadilan, MA harus menolak.

"Demi rasa keadilan, MA juga sebaiknya menolak atau setidak-tidaknya menunda. Ini cara untuk MA membuat terobosan, menunda pembahasan PK Pollycarpus supaya Jaksa Agung dan polisi segera mendorong berkas PK Muchdi Pr," tambah Haris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com