Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Twitter "mnazar78" Kerjaan Mr A

Kompas.com - 03/06/2011, 11:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah beredarnya SMS gelap yang mengatasnamakan politisi Partai Demokrat, M Nazaruddin, akhir pekan lalu, awal pekan ini, kembali muncul blog "www.nazaruddin78.blogspot.com". Nazaruddin mengakui bahwa blog ini adalah blog pribadinya. Ia menuangkan testimoni terkait kasus yang dikaitkan dengan dirinya. Namun, dua hari lalu, blog tersebut dihapus. Sejak Kamis (2/6/2011) kemarin, di microblogging  Twitter muncul pula akun "@mnazar78". Pemilik akun tersebut mengaku sebagai Nazaruddin, mantan Bendahara Partai Demokrat. Timeline akun tersebut menuangkan berbagai hal. Diawali dengan mengutip sejumlah tulisan dalam blog Nazaruddin. Kemarin, apa yang diungkapkan dalam timeline akun tersebut mulai menyebut sejumlah nama, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono alis Ibas.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok menegaskan, akun "@mnazar78" bukan milik Nazaruddin. Tudingan kembali dilayangkan kepada Mr A, politisi eksternal Demokrat yang disebut ingin menghancurkan partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono itu.

"Itu kerjaan Mr 'A'. Prinsipnya kita sudah tahu, tetapi kita tidak menyalahkannya," ujar Mubarok ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2011).

Ketika ditanya apakah dirinya memiliki bukti bahwa akun @MNazar78 dibuat oleh politisi "A", Mubarok hanya mengatakan, "Dia (Mr A) sudah menghapus jejak."

Mubarok menilai, perbuatan tak terpuji tersebut merupakan perilaku umum yang dilakukan politisi "A". Namun, Mubarok mengaku berterima kasih dengan politisi "A" tersebut. Sebab, aksi Mr A itu justru dinilainya menyolidkan Demokrat.

"Gara-gara politisi 'A', kader Demokrat jadi kompak," katanya.

Inisial Mr A pertama kali dilontarkan oleh Wakil Sekjen Demokrat Ramadhan Pohan pada Rabu lalu. Mr A ini, lanjut Ramadhan, berusaha menjalankan niatnya menyerang Demokrat dengan menggunakan orang dalam Demokrat. Menurut dia, Partai Demokrat selama ini sudah merasakan adanya serangan-serangan ke dalam tubuh partai itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

    Nasional
    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

    Nasional
    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

    Nasional
    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com