Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Saya Dukung Sahabat Saya, Mahfud

Kompas.com - 30/05/2011, 14:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPR Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menyatakan mendukung sikap Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang melaporkan salah seorang Ketua DPP Partai Demokrat Andi Nurpati ke polisi terkait dugaan pemalsuan surat putusan MK atas gagalnya Dewi Yasin Limpo menduduki kursi DPR dari Partai Hanura dengan daerah pemilihan Sulawesi Selatan.

"Apa yang sahabat saya Pak Mahfud katakan itu, kita semua sepakat. Jelas tegas, kita negara hukum. Saya dukung apa yang Bapak Mahfud, sahabat saya, laporkan. Saya bicara hati. Saya mendukung mengenai Andi Nurpati. Kalau soal itu memang tepat. Saya berjanji akan membantu Bapak. Ruhut berani, Mahfud juga berani. Jadi, saya akan mengatakan, kaitan dengan korupsi enggak usah khawatir. Kami akan seratus persen di belakang Pak Mahfud. Terima kasih sahabat saya Pak Mahfud," ujar Ruhut dalam pertemuan antara Komisi III dan jajaran MK di Gedung MK, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Ucapan Ruhut disambut tawa kecil oleh sejumlah peserta pertemuan. Mafhum diketahui, belum lama ini banyak diberitakan media mengenai perseteruan antara Ruhut dan Mahfud terkait kasus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Nazaruddin. Dalam kesempatan itu, Ruhut menyatakan, ia memang tidak sependapat dengan Mahfud terkait laporan Mahfud kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kasus Nazaruddin. Menurut dia, terkait perkara hukum seharusnya Mahfud melaporkan kepada kepolisian atau aparat penegak hukum, bukan kepada Presiden Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Hati boleh panas, kepala tetap dingin. Bapak menahan diri, saya menahan diri. Biar clear. Begini Pak Mahfud, Bapak ini Ketua MK, lembaga independen. Saya mohon, saya bangga lihat Bapak, jadilah seorang negarawan. Saya tadi masih melihat di sebuah media tentang kita. Saya tidak ada maksud menggurui Bapak. Mestinya, Janed (Janedry Gaffar) yang dikasih uang itu, dia yang harusnya aktif melaporkan itu ke aparat penegak hukum. Tapi, saya mengerti karena bapak pimpinan MK sehingga melaporkan itu. Tapi, saya tetap dukung Bapak untuk melaporkan kasus sahabat saya itu (Andi Nurpati)," imbuh Ruhut.

Menanggapi pernyataan Ruhut, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan, dirinya tidak pernah lagi memberikan komentar mengenai Ruhut di media massa. Ia mengklarifikasi, beberapa pemberitaan yang muncul belakangan ini adalah berita ulangan.

"Kalau Bapak (Ruhut) masih melihat tentang pernyataan-pernyataan saya, itu pasti rekaman lama, Pak. Ada juga yang masih disetel-setel terus waktu Pak Ruhut marah-marah. Jadi, sebenarnya tidak ada apa-apa. Kita biarkan saja itu bagian dari demokrasi di media kita. Soal Andi Nurpati, itu bukan baru saya laporkan, memang itu sudah saya laporkan sejak tahun Februari 2010 ke polisi. Kalau soal Nazaruddin, saya hanya melaporkan fakta kepada Pak SBY, tapi tidak ada tindak pidana. Jadi tidak dilaporkan ke kepolisian. Saya tidak menyembunyikan itu. Kemudian, Pak SBY minta saya jelaskan ke publik, ya sudah saya jelaskan," jelas Mahfud.

Seperti diberitakan, Ruhut dan Mahfud sempat berjibaku pernyataan di media dalam kasus Nazaruddin. Ruhut menuding Mahfud sengaja membuka mengenai Nazaruddin karena memiliki agenda pada tahun 2014 terkait pemilihan presiden. Sementara Mahfud menyambut tudingan itu dengan menyebut Ruhut sebagai seorang pelawak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com