Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri 5 Nama yang Disebut Nazaruddin

Kompas.com - 26/05/2011, 16:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama lima kader Partai Demokrat yang diduga tersangkut kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang masih menjadi misteri. Kelima kader tersebut, kata Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika PD Ruhut Poltak Sitompul, telah dimintai keterangan oleh Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. Para petinggi partai pemenang pemilu 2009 tersebut memilih bungkam ketika ditanya mengenai identitas kelima kader yang dilaporkan mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin ke SBY.

Nazaruddin, yang diduga terlibat kasus pembangunan wisma atlet, akhirnya dipecat dari posisinya sebagai bendahara umum.

"Itu tak boleh disebut," kata anggota Dewan Kehormatan Demokrat Jero Wacik kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/5/2011).

Berbeda dengan Jero, anggota DK EE Mangindaan pun mengaku tak tahu-menahu mengenai kelima kader yang diduga tersangkut kasus tersebut. "Tidak tahu. Tidak ada disebut-sebut. Nama-nama tidak disebut," kata Mangindaan.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Pembina Demokrat Andi Mallarangeng malah menghindar ketika ditanya mengenai kelima nama kader tersebut.

"Pokoknya kemarin rangkaian pertemuan internal," kata Andi singkat.

Pascadicopot dari posisinya sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin mengancam akan membuka siapa saja kader yang menurutnya juga melakukan pelanggaran etika. Akan tetapi, hingga hari ini, ia tak kunjung buka suara. Jumpa pers yang dikatakan Nazaruddin akan dilakukan pada Selasa lalu, hingga hari ini urung dilaksanakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

    Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

    Nasional
    Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

    Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

    Nasional
    Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

    Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

    Nasional
    PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

    PPATK Ungkap Lebih dari 1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online

    Nasional
    Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

    Bawaslu Luncurkan Posko Kawal Hak Pilih Pilkada Serentak 2024

    Nasional
    KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

    KY Terima Laporan KPK terhadap Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

    Nasional
    Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

    Belum Sentuh Bandar, Satgas Pemberantasan Judi Online Dianggap Mengecewakan

    Nasional
    Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

    Mempermainkan Hukum sebagai Senjata Politik

    Nasional
    KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

    KPK Duga Korupsi Bansos Presiden Rugikan Negara Capai Rp 125 Miliar

    Nasional
    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

    Jadi Tersangka Korupsi, Eks Sestama Basarnas Mundur dari Kepala Baguna PDI-P

    Nasional
    KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

    KY Prioritaskan Laporan KPK terhadap Majelis Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh

    Nasional
    PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

    PPATK Catat Perputaran Dana terkait Pemilu 2024 Senilai Rp 80,1 T

    Nasional
    Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

    Anggota DPR Sebut PPATK Macan Ompong karena Laporan Tak Ditindaklanjuti Penegak Hukum

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

    KPK Sebut Kasus Bansos Presiden Terungkap Saat OTT Kemensos yang Seret Juliari

    Nasional
    PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

    PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com