JAKARTA, KOMPAS.com - Nama lima kader Partai Demokrat yang diduga tersangkut kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 di Palembang masih menjadi misteri. Kelima kader tersebut, kata Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika PD Ruhut Poltak Sitompul, telah dimintai keterangan oleh Ketua Dewan Pembina PD Susilo Bambang Yudhoyono. Para petinggi partai pemenang pemilu 2009 tersebut memilih bungkam ketika ditanya mengenai identitas kelima kader yang dilaporkan mantan Bendahara Umum Demokrat M Nazaruddin ke SBY.
Nazaruddin, yang diduga terlibat kasus pembangunan wisma atlet, akhirnya dipecat dari posisinya sebagai bendahara umum.
"Itu tak boleh disebut," kata anggota Dewan Kehormatan Demokrat Jero Wacik kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (26/5/2011).
Berbeda dengan Jero, anggota DK EE Mangindaan pun mengaku tak tahu-menahu mengenai kelima kader yang diduga tersangkut kasus tersebut. "Tidak tahu. Tidak ada disebut-sebut. Nama-nama tidak disebut," kata Mangindaan.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pembina Demokrat Andi Mallarangeng malah menghindar ketika ditanya mengenai kelima nama kader tersebut.
"Pokoknya kemarin rangkaian pertemuan internal," kata Andi singkat.
Pascadicopot dari posisinya sebagai Bendahara Umum Partai Demokrat, Nazaruddin mengancam akan membuka siapa saja kader yang menurutnya juga melakukan pelanggaran etika. Akan tetapi, hingga hari ini, ia tak kunjung buka suara. Jumpa pers yang dikatakan Nazaruddin akan dilakukan pada Selasa lalu, hingga hari ini urung dilaksanakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.