Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Tantang Nazar Buktikan Tudingannya

Kompas.com - 26/05/2011, 14:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menantang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin untuk membuktikan tudingannya terkait dugaan suap di MK. Mahfud mengatakan, lembaga yang dipimpinnya itu sudah sering mendapat tuduhan serupa. Ia juga menantang Nazaruddin melaporkan tudingannya itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Silakan saja, nanti kita saling membuktikan," kata Mahfud di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (26/5/2011), seusai bersaksi dalam persidangan kasus dugaan suap cek perjalanan dengan terdakwa Agus Condro.

Mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengaku gembira jika ada pihak lain yang menemukan korupsi di tubuh MK. Jika ada bukti, ia mengatakan akan memfasilitasi untuk membuka bukti-bukti itu dalam persidangan. "Saya sendiri sudah mencari enggak ketemu, kok bisa orang lain punya bukti? Mau saya fasilitasi untuk membuka itu di pengadilan," tuturnya.

Pekan lalu, Mahfud bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat. Ia melaporkan pemberian uang 120.000 dollar Singapura dari Nazaruddin kepada Sekjen MK Janedjri M Gaffar pada September 2010. Menurut Mahfud, ia telah menyampaikan hal yang sama kepada SBY pada November tahun lalu agar diselesaikan di internal Demokrat.

Nazaruddin menampik telah memberi uang 120.000 dollar Singapura kepada Sekjen MK. Ia lantas menuduh Janedjri sebagai "mafia anggaran" di MK dan mengaku kenal lama dengan Janedjri.

"Pak Janedjri sering melobi saya, terutama tiga bulan lalu. Dia melobi anggaran MK. Dia minta sama melobi Kemkeu," kata Nazaruddin.

Mahfud, ketika ditanya apakah MK melakukan investigasi internal terkait tudingan Nazaruddin itu, mengatakan, "Karena tidak ada, kenapa diteliti?"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Projo: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com