JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian memperkirakan kekuatan jaringan Negara Islam Indonesia (NII) di wilayah Jawa Tengah hanya ratusan anggota. Hasil penyelidikan, aktivitas mereka telah berjalan sejak tahun 2007.
"Ratusanlah. Aktivitas mereka sejak tahun 2007," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/5/2011), ketika ditanya kekuatan jaringan NII di Jateng.
Boy mengatakan, NII wilayah Jateng masih terkait dengan NII Komandemen Wilayah (KW) 9. Seperti diketahui, berbagai pihak menyebut NII KW 9 dipimpin Abu Toto alias Panji Gumilang. Menurut Boy, penyidik Bareskrim Polri belum berencana memeriksa Panji terkait penangkapan enam orang di Ungaran, Semarang.
Ia menambahkan, penyidik tidak menemukan adanya kekuatan militer dalam jaringan NII di Jateng.
Keenam anggota NII itu, kata Boy, dijerat perbuatan makar berdasarkan temuan adanya upaya pembentukan pemerintah di tingkat daerah. "Mereka menyelenggarakan sistem administrasi pemerintahan. Ada struktur pemerintahannya, ada wilayahnya," kata Boy.
Seperti diberitakan, enam orang yang dijerat Pasal 107 KUHP tentang makar dan Pasal 55 KUHP tentang turut serta berinisial TDH (menjabat Gubernur NII Jateng), NB (Kepala Bagian Komunikasi), SP (Kepala Bagian Pers), MAS (Bendahara), SL (Kepala Bagian Logistik), dan MR (anggota logistik). Mereka langsung ditahan di Rumah Tahanan Polda Jateng.
Selain berbagai dokumen terkait NII, penyidik juga menyita sembilan buku tabungan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) saat penggeledehan. Saldo salah satu buku tabungan mencapai Rp 350 juta. Polri memperkirakan uang itu iuran dari para anggota.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.