JAKARTA, KOMPAS.com — Penggiat antikorupsi, Bambang Widjojanto, menilai Nunun Nurbaeti dapat menjadi pintu masuk bagi KPK untuk menjerat Miranda Goeltom. Nunun adalah tersangka kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangi Miranda Goeltom pada 2004.
Menurut Bambang, Nunun dapat mengungkap hubungan antara cek perjalanan dan Miranda. "Dia (Nunun) bisa menghubungkan antara uang dan Miranda. Kan sekarang seolah-olah semuanya Nunun yang punya kepentingan, sementara publik tidak tahu Nunun apa kepentingannya untuk ngasih order," kata Bambang saat mendatangi Gedung KPK Jakarta, Selasa (24/5/2011).
Jika sejak awal Nunun bersikap kooperatif, lanjut Bambang, KPK dapat menetapkan Miranda sebagai tersangka bersama Nunun. Namun, Nunun kerap mangkir dari pemeriksaan KPK. "Kalau Nunun masih bisa bekerja sama, bisa naik lagi ke Miranda, karena missing link-nya di Miranda. Tetapi karena Nunun tidak bisa bekerja sama, akhirnya kemungkinan segera ditetapkan," ujar Bambang.
Kini, lanjutnya, KPK tinggal mencari hubungan antara Miranda dan cek pejalanan yang mengalir ke 26 politisi DPR 1999-2004 itu. "Karena kalau melihat unsur dari kasus penyuapan ini kan sudah ada yang menghubungkan Nunun ke anggota Dewan. Jadi sudah bisa terhubung sekarang ke rangkaiannya Miranda Goeltom," kata Bambang.
Seperti diberitakan sebelumnya, KPK menetapkan Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Darajatun, sebagai tersangka penyuap dalam kasus cek perjalanan. Sebanyak 25 politisi DPR 1999-2004 yang diduga menerima suap ditetapkan sebagai tersangka dan tengah menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam dakwaan para terdakwa disebutkan, cek perjalanan diberikan Nunun melalui Arie Malangjudo. Diduga, cek perjalanan yang diberikan setelah Miranda terpilih sebagai Deputi Gubernur Senior BI itu berkaitan dengan pemenangan Miranda.
Di lain pihak, saat bersaksi di sejumlah persidangan, Miranda membantah memberikan cek perjalanan. Ia juga membantah jika dikatakan dekat dengan Nunun. "Kalau boleh saya berteriak, nama kasus ini bukan kasus Miranda Goeltom. Saya tidak tahu TC (travelers cheque). Saya tidak tahu pemberian TC. Saya tidak pernah suruh orang beri TC. Saya tidak pernah diminta anggota DPR memberikan TC," kata Miranda pada 12 Mei 2011.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.