Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo: Tim Gedung Baru Tidak Profesional

Kompas.com - 24/05/2011, 12:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengakui, DPR merasa dirugikan dengan ketidakprofesionalan tim teknis perencana gedung baru DPR yang terdiri dari tim Setjen DPR, konsultan, dan Kementerian Pekerjaan Umum.

Rekomendasi yang diberikan oleh tim sejak awal perencanaan pembangunan gedung baru terus berubah. Bahkan, kajian terakhir yang dilakukan kementerian menunjukkan betapa borosnya perencanaan sebelumnya.

"Kami merasa amat dirugikan. Ke depan, saya wanti-wanti Menteri PU untuk menjaga kompetensinya itu dan tidak mengubah-ubah keputusannya terus," ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/5/2011).

Tim teknis yang merencanakan pembangunan gedung baru DPR memang melalui mekanisme tim teknis sebagai penyusun desain dan anggaran. Penyusunannya didasarkan pada perhitungan Kementerian PU karena gedung DPR termasuk dalam bangunan negara. Oleh karena itu, diikutsertakan pula perwakilan dari kementerian dalam tim teknis perencana.

Priyo menilai, tim teknis telah bekerja dengan tidak profesional karena perubahan demi perubahan menunjukkan ketidakefisienan perencanaan desain dan anggaran sejak awal.

Kemarin, Badan Urusan Rumah Tangga DPR mengaku bingung dengan rekomendasi kementerian. DPR mencatat, hasil kajian tim teknis pada DPR periode lalu merekomendasikan pembangunan gedung baru 27 lantai dengan anggaran mencapai Rp 1,8 triliun, dengan tetap memanfaatkan Gedung Nusantara I DPR.

Sementara di awal DPR periode 2009-2014, rekomendasi berubah menjadi 33 lantai dan terakhir menjadi 36 lantai, dengan anggaran Rp 1,138 triliun masih dengan catatan tetap memanfaatkkan gedung lama. Begitu pula dalam kajian terakhir, Kementerian PU merekomendasikan 26 lantai dengan anggaran Rp 777 miliar dan masih tetap dengan pemanfaatan gedung lama.

"Tim teknis kemarin memang menyulitkan DPR karena mereka kurang profesional. Bilang x sekarang, besok bilang y. Yang kena imbasnya justru DPR. Harusnya kekeuh, kalau sudah putuskan x, ya x, bukan y. Pakai bilang ada kolam ikan dan kolam renang lagi," tandasnya.

DPR akhirnya memutuskan membatalkan rencana pembangunan gedung baru. Pernyataan ini disampaikan Ketua DPR Marzuki Alie setelah memimpin Rapat Konsultasi BURT dengan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Dengan keputusan ini, menurut Marzuki, biaya sekitar Rp 9 miliar yang telah dikeluarkan selama perencanaan gedung baru DPR tersebut hilang. Proses tender yang telah menyelesaikan tahap prakualifikasi lelang juga dihentikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

    Nasional
    Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

    Nasional
    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

    Nasional
    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

    Nasional
    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

    Nasional
    'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

    "Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

    Nasional
    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

    Nasional
    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

    Nasional
    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

    Nasional
    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

    Nasional
    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

    Nasional
    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

    Nasional
    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

    Nasional
    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com