Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jangan Hanya Pandai Mencerca

Kompas.com - 22/05/2011, 03:18 WIB

Ia mengatakan, ”Mari kita tinggalkan sikap mementingkan diri sendiri, mari kita suburkan sikap saling menghormati, dan menghargai. Mari kita ciptakan suasana kehidupan nasional yang rukun, damai, dan harmonis. Mari kita bangun semangat bekerja keras yang dilandasi sikap kekeluargaan, kegotongroyongan, dan tolong-menolong sesama warga bangsa.”

Ketua Umum Panitia Waisak Hartati Murdaya menyatakan, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) mengajak umat Buddha se-Tanah Air memanfaatkan momentum Trisuci Waisak untuk melakukan introspeksi. Umat dengan rendah hati diajak bekerja keras, berjuang melawan kebodohan, keserakahan, kemarahan, dan berbagai penyakit moral, mental, dan kejiwaan yang lemah.

Vidyaka Sabha Walubi Biksu Tadisa Paramitha, dalam pesan Waisak, menyatakan, semua orang mencari dan berusaha mendapat kebahagiaan. Namun, sayangnya tidak banyak orang yang tahu wujud kebahagiaan itu sendiri.

”Kebahagiaan yang datang dari luar bersifat semu, kebahagiaan dunia hanya ilusi. Hanya kebahagiaan hakiki yang bersumber dari diri sendiri yang tidak tergantung dari luar,” katanya.

”Kebahagiaan hakiki adalah bebas dari keterikatan doktrin, mampu mengalahkan nafsu indera, serta selalu puas di hati,” lanjutnya.

Biksu Tadisa juga mengajak umat Buddha untuk mengembangkan akal pikiran yang tenang, menciptakan kondisi pikiran yang stabil, serta mengarahkan pikiran untuk berbuat kebajikan.

Menurut Hartati, makna dari tema Waisak tahun ini tidak hanya mengajak dan mengingatkan agar umat Buddha tidak perlu stres dalam menghadapi era globalisasi yang penuh dengan gejolak, malapetaka, krisis yang sambung-menyambung, dan banyak hal yang membingungkan. Hal ini karena sumber kebahagiaan dan kedamaian itu ternyata berada dalam diri sendiri.

Peringatan Waisak ini mengingatkan segenap umat Buddha agar meneladani sikap hidup Sidharta Gautama, serta meningkatkan kerukunan dan kebersamaan dalam melakukan kebajikan sesuai ajaran Dharma Sang Buddha.

Peringatan Dharmasanti yang dimeriahkan dengan drama musikal yang mengisahkan riwayat hidup Sang Buddha Gautama tersebut sekaligus menutup rangkaian peringatan Waisak Nasional tahun ini.

Taman makam pahlawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com