Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehadiran Nunun Tinggal Tunggu Waktu

Kompas.com - 04/05/2011, 16:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Busyro Muqoddas optimistis dapat menghadirkan Nunun Nurbaeti di persidangan para tersangka dugaan suap terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangi Miranda S Goeltom pada 2004.

Busyro mengatakan, hal tersebut hanya tinggal menunggu waktu. "Kami juga ingin mempersembahkan proses ini secara transparan kepada masyarakat melalui media. Pada saatnya, kami sampaikan," kata Busyro di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (4/5/2011).

KPK, katanya, terus berupaya menghadirkan Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Darajatun, yang dinilai sebagai saksi kunci dalam kasus itu.

Ketika ditanya kemungkinan Nunun juga menjadi tersangka dalam kasus tersebut, Busyro mengatakan bahwa hal itu mungkin terjadi. Hanya saja, untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka, lanjutnya, KPK membutuhkan bukti yang cukup. "Sampai saat ini kan belum bisa diprediksi. Kalau secara teoretik, memungkinkan. Ya, lihat saja, tapi saya tidak bisa memprediksi," ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nunun Nurbaeti disebut-sebut dalam dakwaan kasus suap cek perjalanan. Ia disebut memerintahkan Ari Malangjudo untuk memberikan cek perjalanan kepada 26 politisi DPR periode 1999-2004. Menurut Busyro, Nunun hanya satu kali menghadiri panggilan KPK. Ia kerap mangkir dengan alasan lupa berat.

Hingga kini, lanjut Busyro, KPK belum menerima surat keterangan dari pihak keluarga yang menyatakan alasan ketidakhadiran Nunun. "Jadi sampai persidangan, tidak ada," kata Busyro.

Sebelumnya, sejumlah politisi yang didakwa menerima suap berupa cek perjalanan menuntut agar Nunun dihadirkan di persidangan. Mereka menilai, tidak adil jika KPK telah menetapkan si penerima suap, tetapi belum menjerat si pemberi suap. Keterangan Nunun dinilai dapat membongkar siapa sebenarnya si pemberi suap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com