Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekah Demokrat ke Al-Zaytun, Itu Biasa

Kompas.com - 03/05/2011, 10:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat mengakui pernah memberi sedekah ke Pondok Pesantren Al-Zaytun. Ketua DPP Partai Demokrat Jafar Hafsah menegaskan, sumbangan tersebut biasa dilakukan Demokrat sebagai partai politik ke banyak pondok pesantren. 

"Itu biasa mengunjungi pondok pesantren. Saya ini lagi kunjungan kerja saja mengunjungi pondok pesantren di Sulsel. Jadi, kunjungan ke pondok pesantren adalah bagian dari pengabdian kami di partai dan di DPR juga. Kami ke pondok pesantren, sekolah rakyat, pasar becek, ketemu petani," ungkapnya kepada Kompas.com, Selasa (3/5/2011). 

Jafar mengakui, sekitar dua-tiga bulan lalu, DPP Demokrat secara resmi mengunjungi pondok pesantren pimpinan Panji Gumilang itu di Indramayu, Jawa Barat. Kunjungan ke Al-Zaytun merupakan bagian dari kunjungan resmi pimpinan partai ke 10 pondok pesantren yang ada di Jawa Barat. Rombongan langsung dipimpin oleh Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. 

"Lagi pula kan Al-Zaytun waktu itu tidak ada police line-nya. Kami support mereka, biasa itu. Kami kasih, simpan dana untuk anak yatim piatu, untuk pendidikan. Apalah nilai-nilai itu dibanding kebutuhan mereka kan," tambahnya. 

Anggota Komisi IV DPR ini juga mengaku tidak mengenal secara pribadi Panji Gumilang. Bahkan, dalam kunjungan Demokrat ke Al-Zaytun sekalipun, Jafar tak sempat bertemu dengan Panji. 

"Kebetulan kemarin itu, saya belum pernah ke Al-Zaytun, saya ikut rombongan. Tapi karena ada rapat, lalu saya balik duluan," ujarnya.

Al-Zaytun dan Panji Gumilang kerap dikaitkan dengan aktivitas Negara Islam Indonesia (NII). Dalam sebuah kesempatan, mantan Menteri Peningkatan Produksi Negara Islam Indonesia Imam Supriyanto menyampaikan, Panji adalah pimpinan NII Komandemen Wilayah IX (NII KW IX).  

Kelompok ini banyak melakukan perekrutan generasi muda, terutama pelajar dan mahasiswa. NII KW IX tidak mengajarkan ideologi teror dan kekerasan, tetapi mengajarkan membayar infak dan sedekah. Sejumlah orang yang pernah direkrut kelompok ini mengaku bahwa mereka dianjurkan untuk mencuri demi mendapatkan uang untuk membayar sedekah.

Menanggapi tuduhan ini, Panji Gumilang tidak ambil pusing. Ia menganggap aneka tuduhan itu seperti suara kodok bernyanyi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

    Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

    Nasional
    PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

    PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

    Nasional
    Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

    Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

    Nasional
    Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

    Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

    Nasional
    Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

    Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

    Nasional
    Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

    Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

    Nasional
    Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

    Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

    Nasional
    Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

    Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

    Nasional
    Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

    Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

    Nasional
    Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

    Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

    Nasional
    Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

    Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

    Nasional
    Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

    Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

    Nasional
    Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

    Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

    Nasional
    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

    PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

    Nasional
    4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com