Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syafii: Dipimpin Jenderal, tetapi...

Kompas.com - 02/05/2011, 18:59 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif melayangkan kritik atas aksi pemberantasan terorisme yang dilakukan pemerintah. Menurut dia, munculnya terorisme di Tanah Air karena lemahnya sistem pemerintahan. Akan tetapi, kerapuhan pemerintahan dinilainya membuat upaya pemberantasan tak berjalan efektif.

"Pemerintahan ini rapuh, tidak tegas, dan segala macam. Jadi, mereka tidak rela. Apalagi jika dihubungkan dengan banyaknya ketidakadilan, dan korupsi juga merajalela. Lalu, hukum juga tidak berdaya. Nah, ini titik lemahnya yang mereka ingin masuki," ujarnya di sela acara peluncuran Jurnal Maarif dan diskusi  "Demokrasi yang Dibajak: Perselingkuhan Negara, Fundamentalisme Agama, dan Pasar" di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Senin (2/5/2011).

Oleh karena itu, lanjut pria yang biasa disapa Buya Syafii ini, pemerintah juga bisa disalahkan karena tidak memiliki sistem yang kuat dan pemimpin yang tegas dalam menyejahterakan masyarakatnya. "Jangan salahkan mereka, salah kan negara ini karena negara ini dipimpin oleh seorang jenderal, tapi tidak efektif sama sekali," ujarnya.

Dalam satu bulan terakhir sejumlah aksi terorisme memang mengguncang Tanah Air. Pada pertengahan Maret, teror bom buku terjadi di Ibu Kota. Selang sebulan, terjadi bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro, Kompleks Polresta Cirebon, Jawa Barat, pada 15 April lalu. Sepekan kemudian, polisi menjinakkan rangkaian bom yang dipasang di dekat Gereja Christ Cathedral, Serpong, Tangerang, Banten. Dalang aksi teror bom buku dan bom Serpong, Pepi Fernando, dan anggota jaringannya berhasil dibekuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

    Nasional
    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

    Nasional
    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    [POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

    Nasional
    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

    Nasional
    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

    Nasional
    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com