JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul meragukan kesaksian mantan pegawai Ditjen Pajak, Gayus Tambunan, yang mengatakan bahwa selain dirinya, sejumlah tahanan, termasuk Aulia Pohan, sering keluar-masuk tahanan saat menjalani masa penahanan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ruhut mengatakan, ia tak lagi percaya dengan apa yang disampaikan Gayus.
Oleh karena itu, apa pun pengakuan Gayus dinilainya sebagai bualan, termasuk saat bersaksi di sidang Komisaris Iwan Siswanto, 29 April lalu. "Kalau ditanya, ya pembual. Kan kalau kau tanya ke aku, dia (Gayus) membual aja. Contohnya, yang dia bilang pas di sidang sumber uangnya kan dari perusahaan Aburizal Bakrie. Eh, setelah vonis, dia konpers (konferensi pers) sama Adnan Buyung, bukan uang Aburizal. Aku enggak percaya sama Gayus dan Iwan," katanya kepada Kompas.com, Senin (2/5/2011).
Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, apa yang diungkapkan Gayus merupakan manuver karena sudah tertangkap. Menurut dia, Gayus tengah mencari "kawan". Kesaksian itu dinilai tak disertai bukti hukum yang bisa mendorong dilakukan penelusuran lebih lanjut. Jika ada bukti, tentu kesaksian Gayus tak hanya menjadi kesaksian biasa.
"Tetapi, kalau yang dibilang tertangkap tangan, ya enggak pandang bulu. Jadi jangan, misalnya, katanya Susno, lalu Williardi, kalau dia (Gayus) baik pasti dilaporkan. Coba sekarang tanya Susno, pasti dia bilang enggak, Williardi juga pasti bilang enggak. Supaya hal ini tidak terjadi, polisi harus tingkatkan kewaspadaan, tetapi paling tidak yang tertangkap tangan itu yang diproses," ujarnya.
Dalam keterangannya saat bersaksi dalam persidangan mantan Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Komisaris Iwan, Gayus mengungkapkan, keluarnya ia dari tahanan juga dilakukan oleh sejumlah tahanan lain. Gayus menyebutkan ada empat tahanan yang melakukan hal serupa, yaitu dua mantan deputi gubernur Bank Indonesia, Maman Sumantri dan Aulia Pohan yang juga besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar.
"Setelah dua (sampai) tiga minggu di sana, saya perhatikan sepertinya Pak Aulia, Pak Maman, Pak Williardi, dan Pak Susno hampir tidak pernah ada di tempat," kata Gayus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.