Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Masih Percaya Gayus?

Kompas.com - 02/05/2011, 12:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul meragukan kesaksian mantan pegawai Ditjen Pajak, Gayus Tambunan, yang mengatakan bahwa selain dirinya, sejumlah tahanan, termasuk Aulia Pohan, sering keluar-masuk tahanan saat menjalani masa penahanan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Ruhut mengatakan, ia tak lagi percaya dengan apa yang disampaikan Gayus.

Oleh karena itu, apa pun pengakuan Gayus dinilainya sebagai bualan, termasuk saat bersaksi di sidang Komisaris Iwan Siswanto, 29 April lalu. "Kalau ditanya, ya pembual. Kan kalau kau tanya ke aku, dia (Gayus) membual aja. Contohnya,  yang dia bilang pas di sidang sumber uangnya kan dari perusahaan Aburizal Bakrie. Eh, setelah vonis, dia konpers (konferensi pers) sama Adnan Buyung, bukan uang Aburizal. Aku enggak percaya sama Gayus dan Iwan," katanya kepada Kompas.com, Senin (2/5/2011).

Anggota Komisi III DPR ini mengatakan, apa yang diungkapkan Gayus merupakan manuver karena sudah tertangkap. Menurut dia, Gayus tengah mencari "kawan". Kesaksian itu dinilai tak disertai bukti hukum yang bisa mendorong dilakukan penelusuran lebih lanjut. Jika ada bukti, tentu kesaksian Gayus tak hanya menjadi kesaksian biasa.

"Tetapi, kalau yang dibilang tertangkap tangan, ya enggak pandang bulu. Jadi jangan, misalnya, katanya Susno, lalu Williardi, kalau dia (Gayus) baik pasti dilaporkan. Coba sekarang tanya Susno, pasti dia bilang enggak, Williardi juga pasti bilang enggak. Supaya hal ini tidak terjadi, polisi harus tingkatkan kewaspadaan, tetapi paling tidak yang tertangkap tangan itu yang diproses," ujarnya.

Dalam keterangannya saat bersaksi dalam persidangan mantan Kepala Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Komisaris Iwan, Gayus mengungkapkan, keluarnya ia dari tahanan juga dilakukan oleh sejumlah tahanan lain. Gayus menyebutkan ada empat tahanan yang melakukan hal serupa, yaitu dua mantan deputi gubernur Bank Indonesia, Maman Sumantri dan Aulia Pohan yang juga besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Kepala Bareskrim Polri Komjen Susno Duadji, dan mantan Kepala Polres Jakarta Selatan Kombes Williardi Wizar.

"Setelah dua (sampai) tiga minggu di sana, saya perhatikan sepertinya Pak Aulia, Pak Maman, Pak Williardi, dan Pak Susno hampir tidak pernah ada di tempat," kata Gayus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

    Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

    Nasional
    Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

    Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

    Nasional
    MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

    MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

    Nasional
    Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

    Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

    Nasional
    Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

    Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

    Nasional
    World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

    World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

    Nasional
    Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

    Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

    Nasional
    MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

    MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

    Nasional
    Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

    Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

    Nasional
    Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal 'Statement'

    Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal "Statement"

    Nasional
    Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

    Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

    Nasional
    KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

    KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

    Nasional
    KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

    KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

    Nasional
    KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

    KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com