Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Rosa Mengaku Dapat Ancaman

Kompas.com - 28/04/2011, 08:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Mirdo Rosalina Manullang, salah satu tersangka dalam dugaan suap pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang, Sumatera Selatan, Kamarudin Simanjuntak, mengaku mendapat ancaman dari sekelompok orang terkait posisinya sebagai pembela Rosa. Sekelompok orang tersebut meminta Kamarudin berhenti membela Rosa. 

"Saat saya sedang menuju Pondok Bambu, segerombolan orang mencegat, minta cabut surat kuasa," tuturnya ketika dihubungi pada Rabu (27/4/2011). Ancaman tersebut, lanjutnya, juga diterima melalui pesan singkat. "Banyak SMS yang masuk saat saya menemani Bu Rosa menjalani pemeriksaan di KPK," kata Kamarudin. 

Kamarudin melaporkan ancaman-ancaman yang didapatnya itu kepada Kepolisian Daerah Metro Jaya. Ketika ditanya siapa pihak yang dicurigai melancarkan ancaman kepadanya, Kamarudin enggan berkomentar. "Karena kasus ini panas, ya, saya mendapat ancaman serius," tuturnya. 

Sebelumnya, KPK menetapkan Rosa sebagai tersangka bersamaan dengan Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam dan seorang pengusaha yang menjadi salah satu petinggi dari PT Duta Graha Indah bernama Mohamad El Idris. Ketiganya tertangkap tangan sesaat setelah diduga melakukan transaksi suap dengan bukti cek senilai Rp 3,2 miliar. 

Pihak Rosa melalui Kamarudin mengungkapkan bahwa ia hanya diperintahkan oleh atasannya yang seorang politisi pemilik perusahaan untuk menemami seorang pengusaha menemui Wafid. Namun, Kamarudin enggan mengungkapkan siapa atasan Rosa dan siapa pengusaha yang dimaksud. 

"Keterangan itu sudah diberikan kepada KPK. Tanyakan kepada KPK. Saya tidak mau berkomentar karena ini isu panas. Biar nanti terbuka di persidangan," ujarnya. 

Sebelumnya kuasa hukum Wafid, Adhyaksa Dault, menengarai adanya sejumlah kejanggalan kasus dugaan suap yang menjerat Wafid. Adhyaksa yang pernah menjadi angkatan Wafid sewaktu menjabat Menteri Negara Pemuda dan Olahraga itu menilai bahwa Wafid hanya dijebak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

    Nasional
    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

    Nasional
    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

    Nasional
    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

    Nasional
    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

    Nasional
    Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

    Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com