”Ini juga menunjukkan akumulasi kekesalan masyarakat atas berbagai masalah yang menerpa DPR selama ini. Mereka meminta fasilitas mewah, tetapi kerjanya buruk,” ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Fraksi Partai Amanat Nasional DPR Teguh Juwarno menyatakan, aksi protes tujuh pelukis terhadap anggota DPR seharusnya tidak dianggap sebagai penghinaan, tetapi peringatan. Anggota DPR harus mendengarkan kritik tersebut dengan berupaya meningkatkan kinerja.
”Kalau saya melihat, aksi itu untuk mengingatkan DPR,” katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/4)
Menurut Teguh, protes dan kritik merupakan konsekuensi yang harus diterima pejabat publik yang digaji dengan uang rakyat, termasuk DPR, sehingga anggota DPR harus mendengarkan suara dan keinginan rakyat.
Salah satu yang dapat dilakukan DPR adalah tak memaksakan pembangunan gedung baru. Pasalnya, mayoritas masyarakat meminta pembangunan gedung Rp 1,138 triliun itu dibatalkan.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan kinerja legislasi. DPR harus lebih produktif mengeluarkan undang-undang yang memihak kepentingan rakyat.