Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara UI Tangkal Penyebaran Ideologi NII

Kompas.com - 27/04/2011, 18:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Universitas Indonesia (UI) tetap waspada dan berupaya mencegah berkembangnya kelompok Negara Islam Indonesia (NII) yang menyasar para mahasiswa untuk dijadikan anggota baru. Direktur Kemahasiswaan UI Kamaruddin mengungkapkan, pihaknya akan kembali menyosialisasikan bahaya NII secara intensif. Sosialisasi intensif akan dimulai bersamaan dengan penerimaan mahasiswa baru yang jatuh pada Agustus.

"Walaupun meredup, tidak berarti UI steril. Kami tetap akan sosialisasikan kembali. Bulan Agustus ada penerimaan mahasiswa baru, akan kami sampaikan tentang bahaya NII saat maba (mahasiwa baru) dikumpulkan pertama kali di Balairung," ujar Kamaruddin ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (27/4/2011).

Sebelumnya, Kamaruddin mengakui bahwa mahasiswa UI menjadi sasaran perekrutan NII. Kelompok yang mengajak anggotanya berpindah ideologi itu, kata, Kamaruddin marak di UI pada 2003-2004. Namun, gerakannya mulai meredup setelah pihak universitas melakukan sosialiasi intensif.

"Kami adakan ceramah, seminar, dan sosialisasikan tentang modus operandi NII melalui dekanat, BEM. Lalu jika ada yang menemukan, diminta melapor," tuturnya.

Selain itu, menurut Kamaruddin, UI mengajukan kerjasama dengan Kementerian Agama untuk membuat program Gerakan Maghrib Mengaji. Gerakan yang menggiatkan baca Al-Quran itu diharapkan mampu menambah wawasan mahasiswa terkait isi Al-Quran. Hal itu, menurut Kamaruddin penting dilakukan agar para mahasiswa tidak terjebak modus perekrutan NII yang menggunakan dalil-dalil Al Quran.

Seperti diketahui, anggota NII umumnya menggunakan dalil Al-Quran yang ditafsirkan secara berbeda untuk meyakinkan calon korban atas informasi yang disampaikannya. "Karena NII kan menyasar mahasiswa yang latar belakang pengetahuan agamanya minim, lalu didoktrin," ujarnya.

Kamaruddin juga mengatakan, pihak kampus akan memanfaatkan waktu belajar mengajar dalam mata kuliah pendidikan agama untuk menyosialisasikan bahaya NII. "Juga bekerjasama dengan dosen ajaran agama Islam untuk memasukkan komponen nilai kemampuan baca Al-Quran sebagai pra syarat kelulusan," katanya.

Lebih lanjut Kamaruddin mengungkapkan, UI juga menyediakan posko keamanan 24 jam bagi para mahasiswa yang ingin melaporkan adanya gerakan NII. "Posko keamanan, gedung biru, ada hotline juga, kalau terancam bahaya NII, silahkan melapor," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    Nasional
    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Nasional
    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Nasional
    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com