JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, penyidik menduga faktor ekonomi menjadi salah satu pendorong bagi sejumlah tersangka terlibat dalam jaringan teroris. Sebanyak 20 orang yang telah diamankan pihak kepolisian diduga jaringan baru yang dipimpin Pepi Fernando dan J. Alasan faktor ekonomi karena beberapa di antaranya tidak memiliki pekerjaan sehingga untuk mendapatkan imbalan, diajak bergabung dalam rencana aksi teror bom tersebut. Namun, ada pula yang memilih bergabung karena memiliki kesamaan ideologi.
"Ada yang memang kebutuhan ekonomi. Tidak memiliki pekerjaan, kemudian ditawarkan untuk membantu aksi ini. Tetapi tidak semua, ada beberapa yang karena kesamaan ideologi," ujar Boy di Mabes Polri, Senin (25/4/2011).
Sementara itu, menurut Boy, penyidik belum mengetahui apakah juru kamera Global TV, IF, yang ditangkap pada Kamis (21/2/2011) lalu, juga mendapatkan imbalan terkait dugaan keterlibatannya dengan jaringan tersebut. Keterlibatan IF sendiri, sementara ini, karena yang bersangkutan menyatakan kesediaan untuk melakukan peliputan atas rencana peledakan bom di Serpong, Tangerang. Hingga saat ini, status IF masih akan didalami apakah ia sudah terlibat lebih jauh sebelumnya dengan jaringan ini. Sebelumnya, IF diketahui pernah melakukan dua kali pertemuan dengan Pepi sebelum teror bom buku pada 15 Maret 2011.
"Kalau IF belum diketahui memberi dana juga atau tidak. Sementara, pemeriksaan baru keterlibatan sebatas dimintai tolong. Dia tidak terkait dengan lain-lain. Belum terungkap ikut proses perakitan atau tidak," kata Boy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.