Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anas Peringkat Pertama, Kalahkan Mega

Kompas.com - 24/04/2011, 16:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Berdasarkan survei yang dilakukan Institute for Strategic and Public Policy Research (Inspire), dalam Pemilihan Umum 2014, sosok presiden dari kaum muda akan banyak dipilih.

Sebanyak 60,6 persen publik setuju sosok presiden dari kaum muda. Namun, di dalam survei Inspire, semua pemimpin partai tidak ada yang mendapat dukungan sampai 20 persen.

Peringkat dari teratas yakni Anas Urbaningrum (16,8 persen), Megawati Soekarnoputri (14,8 persen), Prabowo Subianto (12,9 persen), Wiranto (8,9 persen), Aburizal Bakrie (7,7 persen), Hatta Rajasa (3,8 persen), Muhaimin Iskandar (2,1 persen), Luthfi H Ishak (1,6 persen), dan Suryadharma Ali (1,5 persen).

Dari semua nama itu, hanya nama Anas dan Muhaimin yang mewakili golongan kaum muda. Dari situ terlihat bahwa posisi sebagai ketua umum dan sosok muda yang ada sekarang masih belum didukung publik.

"Inilah yang disebut demand (pemimpin muda) tinggi tetapi supply (figur) tidak ada," ungkap ahli psikologi sosial-politik, Abdul Malik Gismar, Minggu (24/4/2011) di Restoran Pulau Dua, Jakarta.

Malik melihat fenomena ini terjadi lantaran adanya identifikasi partai yang kian melemah. "Identifikasi partai yang masih rendah secara umum. Hal ini sebabnya seperti kematangan partai dan sebagainya. Meski dia dikenal, belum tentu masyarakat akan mendukung," ujar Malik.

Menurut dia, tidak ada satu pun ketua partai yang dapat dukungan kuat dalam hasil temuan Inspire karena belum ada sosok yang kuat. "Ini terkait dengan figur ketua partai itu apa sih fungsinya, dia political leader atau manajer? Kesan saya, mereka itu dianggap sebagai manajer, bukan political figure yang buat terobosan politik yang diperlukan bangsa ini," ujarnya.

Selain itu, keberadaan partai sebagai pengusung ideologi politik masih diragukan. "Masyarakat sama sekali belum lihat kandidat-kandidat itu sebagai possible candidates untuk 2014," kata Malik.

Masih belum adanya dukungan kuat pada salah satu sosok, diakui Malik, juga disebabkan ada tingkat ketidakpercayaan publik yang sangat tinggi. "Distrust publik sangat tinggi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com