Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Mengaku Mahasiswa UII Yogyakarta

Kompas.com - 23/04/2011, 18:46 WIB

MALANG, KOMPAS.com — Hingga saat ini pihak Mapolresta Malang masih belum berhasil menangkap pelaku "cuci otak" yang menimpa 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dari pengakuan korban saat diperiksa polisi, pelaku mengaku mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.

"Keterangan itu dari para korban yang sudah diperiksa kami. Yang dari UII itu adalah Adam. Untuk Fikri masih belum jelas asalnya. Itu data yang sudah kami kantongi saat itu," kata Kapolresta Malang AKBP Agus Salim, Sabtu (23/4/2011) saat dihubungi via telepon.

Yang sudah diperiksa pihak kepolisian adalah tujuh korban dari UMM itu. "Tolong namanya jangan disebutkan karena saat ini kondisi korban masih trauma. Yang jelas sudah diperiksa semua," katanya.

Dari keterangan korban, total kerugian keseluruhan mencapai Rp 82,1 juta. "Itu kerugian totalnya dari 11 korban yang ada. Untuk yang hilang, Agung dan Mahatir Rizki, masih belum diketahui," katanya.

Melihat korban yang masih trauma, polisi mengaku siap untuk menjaga keamanan korban. Apalagi, para korban mengaku sering mendapatkan teror dari orang yang tidak dikenalnya, baik melalui SMS atau lewat telepon. "Polisi menjamin keamanan bagi para korban," ujarnya.

Lebih lanjut, Agus Salim menegaskan, setelah pihaknya mengetahui bahwa ada pelaku yang mengaku dari UII Yogyakarta, pihaknya akan mengutus tim apakah benar mahasiswa UII. "Jangan-jangan hanya mengaku mahasiswa UII," katanya.

Pengakuan tersebut keluar dari salah satu saksi bahwa pelaku mengaku mahasiswa UII. Kapolresta mengatakan, dari pengakuan salah satu korban, yakni Reviana, yang sudah dibaiat, mengatakan bahwa dirinya ikut sejak akhir 2010 lalu.

"Dia pernah dibaiat ke Jakarta. Setelah dibaiat, namanya diubah menjadi Janis Davin Adelia," kata mantan Kapolres Bangkalan ini.

Namun, hingga kini pihak kepolisian masih belum bisa mengatakan bahwa kasus tersebut murni masalah ideologi. "Polisi tetap fokus pada penipuannya yang bermodus agama. Soal yang mengarah pada ideologi, itu sudah ada yang menangani. Kami bertugas mengejar pelaku. foto-fotonya juga ada semua," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com