Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ito: Kita Dipaksa Kerja Sendiri

Kompas.com - 20/04/2011, 14:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian mengeluhkan sikap masyarakat yang dinilai kurang proaktif membantu mengungkap aksi bom bunuh diri yang dilakukan Syarif Astanagarif di dalam Masjid Adz-Dzikro di lingkungan Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat.

"Kita kesulitan karena polisi dipaksa untuk mencari sendiri, menggali sendiri informasi. Padahal, mungkin dari masyarakat, kawan-kawannya, atau dari orang lain memiliki informasi yang penting sehingga bisa ungkap masalah ini," kata Kepala Bareskrim Polri Komjen Ito Sumardi di Mabes Polri, Rabu (20/4/2011).

Ito mengatakan, informasi masyarakat sangat penting bagi penyidik, bukan hanya untuk penegakan hukum, melainkan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali. Ito menilai tindakan Syarif yang melukai 30 orang terluka saat shalat Jumat sebagai perbuatan biadab.

"Saya mengimbau bagi siapa pun juga yang mengetahui sekecil apa pun informasi yang menyangkut Syarif atau yang lain, tolong diberitahu ke kita agar kita bisa mencegah jangan sampai orang-orang lain jadi korban," kata Ito.

Ia menambahkan, pihaknya masih menyelidiki motif Syarif melakukan aksi di masjid di kompleks kantor polisi. Ia juga belum bisa memastikan apakah Syarif bekerja sendiri atau berkelompok. "Kita belum bisa simpulkan, masih terlalu dini. Kita masih lihat jaringannya, kelompoknya, teman-temannya," ucapnya.

Apakah penyidik menemukan indikasi keterlibatan Basuki, adik Syarif? "Itu masih untuk konsumsi penyidikan. Sudah ada beberapa gambaran, tapi tentu belum dapat disimpulkan karena terlalu dini," jawab Ito.

Seperti diketahui, polisi menemukan beberapa petunjuk saat menggeledah beberapa rumah, seperti rangkaian elektronik yang diduga untuk membuat bom, peralatan pembuat bom, pesan Syarif yang dituliskan di bagian belakang buku berjudul Jihad di Asia Tengah, Perang Akhir Jaman, dan barang bukti lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com