Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasyim Muzadi: Bom Bunuh Diri Haram

Kompas.com - 19/04/2011, 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi menyayangkan terjadinya aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh Muhammad Syarif Astanagarif (32) di Masjid Adz-Dzikro Mapolresta Cirebon pada Jumat (15/4/2011) lalu. Ia menilai tindakan tersebut adalah bentuk penafsiran ajaran Islam yang salah kaprah.

"Andai, jika pelaku bom bunuh diri itu memiliki keyakinan bahwa aksinya merupakan upaya membela Islam, itu salah besar. Bunuh diri itu haram hukumnya, dan nyawa itu harusnya dilindungi," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (19/4/2011).

Menurut Hasyim, dalam peristiwa bom bunuh diri itu memang jelas bahwa pelaku menjadikan kepolisian sebagai target utama. Namun, ia menolak bila aksi terorisme tersebut sebagai aksi balas dendam bagi kepolisian yang saat ini terkesan beringas menghadapi kelompok radikal.

Justru, Hasyim menilai, kinerja kepolisian saat ini cukup memadai dalam menangani kasus terorisme. "Itu karena memang polisi musuhnya. Tetapi, bukan karena kepolisian yang bertindak keras, tetapi karena mereka (kelompok terorisme) memang harus ditindak secara keras, tidak bisa disopanin," ujar Hasyim.

Untuk itu, ia mengharapkan agar pemerintah melakukan penanganan terorisme secara menyeluruh. Saat ini penanganan kasus terorisme yang dilakukan pemerintah, menurutnya, belum berjalan efektif sehingga kasus-kasus baru terus bermunculan.

"Kita lihat, misalnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) saat ini kinerjanya belum efektif. Kerjaannya cuma buat seminar-seminar saja. Itu kan tidak ada hubungannya. Seharusnya ulama yang menyampaikan di seminar-seminar," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

    Nasional
    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

    Nasional
    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

    Nasional
    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

    Nasional
    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

    Nasional
    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

    Nasional
    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

    Nasional
    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

    Nasional
    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

    Nasional
    Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com