Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Telusuri Bom Buatan Syarif

Kompas.com - 19/04/2011, 15:25 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Masjid Adz Dzikro Kompleks Mapolresta Cirebon, Muhammad Syarif Astanagarif (32), belajar merakit bom dari pihak lain. Saat ini, Polri tengah menelusuri dari mana Syarif belajar merakit bom. Seperti diberitakan, sebelum merakit bom, Syarif membeli buku di sebuah toko buku.

"Ini perlu didalami. Artinya, kita masih harus merangkai dan memeriksa yang lain. Sekarang sedang dalam proses penyelidikan sehingga kita tidak bisa menyampaikan secara utuh apa yang terkandung dalam kegiatan-kegiatan tadi," kata Kapolri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/4/2011).

Terkait dugaan adanya pelaku lain, Kapolri mengatakan, penyidik masih mengurai hal-hal yang berkaitan dengan pelaku. Kapolri memilih tak berkomentar ketika ditanya dugaan motif pelaku.

Saat ini, Tim Densus 88 Anti Teror Polri tengah memeriksa adik Muhammad Syarif sebagai saksi. "Dia masih bersama Tim Densus 88," kata Wakil Kabareskrim Irjen Matius Salempang di Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/4/2011).

Matius mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kelompok lokal yang diikuti Syarif. Matius belum bersedia menyebut nama kelompok itu. Namun, bersama kelompoknya itu, Syarif pernah merusak minimarket Alfamart di Cirebon lantaran menjual minuman keras. Selain itu, Syarif juga diduga terlibat pembunuhan seorang anggota TNI awal April 2011.

"Kawan-kawan di lapangan masih bekerja keras untuk bisa katakan apa betul-betul ini hanya kelompok lokal atau terkait dengan kelompok lain," kata dia.

Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, pihaknya mempersilakan keluarga membawa jenazah Syarif untuk dimakamkan. Kini, jenazah Syarif masih terbujur kaku di kamar jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

"Dalam waktu dekat jenazah sudah bisa diambil. Silakan keluarga koordinasi dengan penyidik," kata Boy.

Sebelumnya, Polri sudah memastikan jenazah pengebom adalah Syarif berdasarkan hasil tes DNA. Setelah memeroleh hasil tes DNA dan sidik jari, Senin (18/4/2011), Polri memastikan bahwa Syarif adalah pelaku bom bunuh diri. Namun, hingga saat ini masih diselidiki apa motif yang melatari peledakan bom saat pelaksanaan ibadah shalat Jumat tersebut.

Baca juga: Syarif Tuliskan Pesan di Buku Jihad

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

    Nasional
    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

    Nasional
    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com