Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Tangani Bentrok Kebumen

Kompas.com - 17/04/2011, 14:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian telah menangani bentrok antara TNI Angkatan Darat (TNI AD) dengan warga Urut Sewu, Desa Sentrojenar, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/4/2011) kemarin. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam mengatakan, pihaknya telah mengamankan delapan warga yang diduga terlibat bentrokan untuk dimintakan keterangan. Adapun, personil TNI yang diduga terlibat ditangani Polisi Militer Kodam IV Diponegoro.

"Tadi pagi, Pak Kapolda (Kapolda Jawa Tengah, Irjen (Pol) Edward Aritonang) sudah di lapangan, sudah berkoordinasi, situasi terkendali," kata Anton dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Minggu (17/4/2011).

Menurut Anton, bentrokan terjadi saat masyarakat mencoba memblokade jalan yang menuju tempat pelatihan Dislitbang TNI. "Pada saat Kasat mau masuk, gak bisa karena diblokade. Kemudian Beliau kembali, tidak ada masalah," jelasnya.

Namun, masalah terjadi ketika ada anggota TNI yang mencoba membuka blokade yang dibuat warga tersebut. "Sehingga terjadi tindakan anarkis," lanjutnya.

Kemudian, masyarakat merusak gapura dan terjadi tindakan pengamanan oleh TNI. Bentrokan antara TNI dan warga di Kebumen tersebut mengakibatkan sembilan warga masih menjalani perawatan di RSUD Kebumen. Empat di antaranya mengalami luka tembak peluru karet.

Dari lokasi kejadian diberitakan, Kepala Desa Sentrojenar Surip Supangat yang juga mengalami luka tembah menuturkan, selama ini terjadi permasalahan antara warga dengan Kantor Dislitbang TNI karena tanah warga dipasangi patok tanpa sepengetahuan warga dan kepala desa. Patok tersebut sebagai penanda zona aman latihan TNI. Tetapi, warga mengira tanah tersebut akan diambil TNI.

"Sebenarnya kami hanya ingin TNI tidak melakukan latihan militer di kawasan tersebut karena sebagian adalah tanah warga," kata Surip. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Satgas Pemberantasan Judi Online Tak Langsung Sasar Bandar, Prioritaskan Pencegahan

Nasional
Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Pendaftaran Capim dan Dewas KPK 2024-2929 Mulai Dibuka

Nasional
PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi 'Online'

PKK sampai Karang Taruna Dilibatkan Buat Perangi Judi "Online"

Nasional
4 Bandar Besar Judi 'Online' di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

4 Bandar Besar Judi "Online" di Dalam Negeri Sudah Terdeteksi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

[POPULER NASIONAL] Pertemuan Presiden PKS dan Ketum Nasdem Sebelum Usung Sohibul | 3 Anak Yusril Jadi Petinggi PBB

Nasional
Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Belajar dari Peretasan PDN, Pemerintah Ingin Bangun Transformasi Digital yang Aman dan Kuat

Nasional
Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton ke Baja Disebut Disetujui Menteri PUPR

Nasional
Ketua RT di Kasus 'Vina Cirebon' Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Ketua RT di Kasus "Vina Cirebon" Dilaporkan ke Bareskrim Terkait Dugaan Keterangan Palsu

Nasional
Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Kongkalikong Pengadaan Truk, Eks Sestama Basarnas Jadi Tersangka

Nasional
PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

PKS Klaim Ridwan Kamil Ajak Berkoalisi di Pilkada Jabar

Nasional
Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Eks Pejabat Basarnas Pakai Uang Korupsi Rp 2,5 M untuk Beli Ikan Hias dan Kebutuhan Pribadi

Nasional
Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Penyerang PDN Minta Tebusan Rp 131 Miliar, Wamenkominfo: Kita Tidak Gampang Ditakut-takuti

Nasional
Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Sebut Anggaran Pushidrosal Kecil, Luhut: Kalau Gini, Pemetaan Baru Selesai 120 Tahun

Nasional
Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Kasus Korupsi Pembelian Truk Basarnas, KPK Sebut Negara Rugi Rp 20,4 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com