JAKARTA, KOMPAS.com — PKS tetap akan menunggu hasil pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin untuk menentukan kepastian kontrak koalisi ke depan.
Wakil Sekjen PKS Mahfud Siddiq mengatakan, sikap menunggu ini adalah sikap resmi PKS yang dihasilkan dalam rapat koordinasi segenap pimpinan PKS di Lembang, Kamis (31/3/2011) kemarin.
"Pembahasan koalisi dilatari gagasan pembaruan kontrak koalisi pada dokumen kode etik koalisi. Dari pandangan-pandangan yang berkembang, disimpulkan bahwa sikap PKS masih akan menunggu realisasi pertemuan dan pembicaraan antara Presiden SBY dengan KH Hilmi Aminuddin," ungkapnya kepada wartawan, di Jakarta, Jumat (1/4/2011).
Menurut Anggota Komisi I DPR RI ini, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq telah menginformasikan bahwa Presiden Yudhoyono telah menjadwalkan pertemuan dengan Ketua Majelis Syuro PKS. Namun, lanjutnya, hingga hari ini PKS belum memperoleh kepastian soal waktu pertemuan.
Dalam tubuh PKS sendiri, kebijakan koalisi ditentukan oleh Hilmi Aminuddin sebagai Ketua Majelis Syuro. Oleh karena itu, pertemuan antara Presiden Yudhoyono dan Hilmi sangat diharapkan sebagai pintu masuk untuk mengambil langkah maju dalam hubungan kedua partai di pemerintahan. PKS masih menunggu konfirmasi kapan pertemuan akan dilakukan.
"Pak Hilmi menegaskan, sekecil apa pun perubahan kontrak koalisi harus dibawa dan diputuskan di Majelis Syuro sebagai forum pengambilan keputusan tertinggi. Dan, menurut beliau, kontrak koalisi yang ada saat ini sudah bagus, tinggal selesaikan problem-problem implementasinya saja," tandasnya.
Tensi hubungan koalisi partai-partai pendukung pemerintah sempat meninggi menyusul perbedaan sikap di antara partai koalisi dalam soal usulan Hak Angket Pajak. PKS bersama Golkar memilih untuk mendukung hak angket pajak, sedangkan Demokrat bersama partai koalisi lain menolak.
Selengkapnya mengenai isu koalisi, silakan ikuti Evaluasi Koalisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.