Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Roberto Santonius Tersangka

Kompas.com - 25/03/2011, 15:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri menyatakan telah menetapkan konsultan pajak, Roberto Santonius, sebagai tersangka dalam kasus dugaan mafia pajak yang melibatkan mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak Gayus Tambunan. Roberto diduga memberikan uang senilai Rp 925 juta kepada Gayus, yang bertugas sebagai petugas penelaah keberatan pajak. Penetapan tersangka dilakukan pada Kamis (24/3/2011) kemarin.

"Pada 24 Maret penyidik Mabes Polri melakukan pemeriksaan terhadap Saudara Roberto Santonius sebagai tersangka terkait kegiatan praktek mafia hukum. Tersangka diduga terkait dalam proses adanya aliran dana pada Gayus Tambunan. Dia selaku konsultan pajak disitu," ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jumat (25/03/2011).

Namun, belum diketahui perusahaan mana yang ditangani Roberto. Saat ini, lanjut Boy, penyidik masih menggunakan asas praduga tak bersalah. Selama kurun waktu sepekan ini, kepolisian telah memeriksa 26 saksi untuk dimintai keterangan terkait keterlibatan Roberto Santonius.

Keterangan para saksi ini akan dijadikan salah satu alat bukti untuk penyidikan lebih lanjut. Roberto Santonius dijerat dengan pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Boy belum memastikan kapan pemeriksaan lebih lanjut pada Roberto Santonius, karena masih menunggu jadwal dari penyidik Bareskrim Mabes Polri. 

Seperti diketahui, meski telah divonis 7 tahun penjara atas kasus tindak pidana korupsi, sejumlah kasus masih menunggu Gayus dan dalam proses penyelidikan pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com