Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebentar Lagi Pasti Terjadi Penangkapan

Kompas.com - 23/03/2011, 22:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Tim Pengacara Muslim (TPM) Mahendratta menyatakan, jika kepolisian berhasil menangkap para pelaku yang diduga perakit bom buku, maka para tersangka tersebut tetap diberikan kesempatan untuk memilih penasihat hukum yang independen, bukan berasal dari pilihan pihak lain.

Hal ini dimaksudkan agar para tersangka tidak diintervensi dalam memberikan keterangan dan tidak diarahkan oleh penasihat hukum untuk mengikuti skenario-skenario yang tidak benar.

"Sebentar lagi pasti akan terjadi penangkapan. Dalam rangka menghadapi saat itu, kami hanya memohon satu, bahwa sudah menjadi hak universal tiap tersangka wajib didampingi oleh penasihat hukum. Siapa pun yang dituduh, ditangkap, dan diskenariokan untuk ditangkap, tolong berikan kesempatan mereka untuk memilih penasihat hukumnya sendiri, jangan dipilihkan. Karena dengan begitu kita bisa sama-sama mencapai keterangan yang transparan," ungkap Mahendratta di kantor TPM, Jakarta Selatan, Rabu (23/3/2011).

Ia menegaskan, jangan sampai pihak lain merayu ataupun membohongi para tersangka yang diduga teroris tersebut. Menurutnya, selama ini ada sejumlah tersangka teroris yang dipaksa memilih pengacara yang sudah ditentukan.

Mereka diarahkan, bahkan dipaksa untuk didampingi pengacara yang terkadang justru membohongi mereka. Oleh karena itu, banyak terdakwa teroris yang mencabut pengakuan mereka dalam berita acara pemeriksaan karena merasa dibohongi dan dijebak skenario sesuai pengacara tersebut.

"Jangan direkayasa, jangan dipilih-pilihkan. Biarkan mereka pilih penasihat hukum sendiri, jangan dipaksa. Beberapa tersangka tindak pidana terorisme, ada yang mencabut kuasa dari penasihat hukumnya. Mereka minta pada TPM membela mereka. Alasannya, mereka ada yang dipaksa dan dibohongi," kata Mahendratta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com