Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Masih Telaah Laporan Yusuf

Kompas.com - 23/03/2011, 17:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johan Budi SP, mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan verifikasi dan validasi terkait data yang disampaikan oleh mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera Yusuf Supendi. Data tersebut mengenai laporan kasus dugaan penggelapan dana kampanye Pilgub DKI Jakarta 2007 sebesar Rp10 miliar yang dilakukan para elite PKS.

”Saat ini tim sedang melakukan verifikasi dan validasi terkait data yang disampaikan Yusuf Supendi,” kata Johan kepada wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (23/3/2011).

Namun, ketika ditanya berapa lama proses tersebut dilakukan, Johan mengatakan tak bisa diprediksi. Menurut dia, berkas-berkas yang masuk ke dalam KPK harus diperlakukan sama dengan laporan lainnya.

”Semua laporan yang masuk kami perlakuan sama. Lamanya telaah tergantung dari data yang disampaikan,” tuturnya.

Seperti diberitakan, Senin (21/3/2011) lalu Yusuf Supendi melaporkan beberapa elite PKS ke KPK. Laporan tersebut berisikan sejumlah dokumen bukti-bukti bertahap, termasuk 12 nama saksi perihal kasus dugaan penggelapan dana kampanye calon gubernur DKI Jakarta Adang Daradjatun pada tahun 2007 yang ditudingnya dilakukan oleh Sekjen PKS Anis Matta.

Hari ini Yusuf sendiri dikabarkan tengah melakukan pertemuan tertutup dengan pimpinan PKS. Pendamping Yusuf, Adi, mengatakan, pertemuan yang dirahasiakan tempatnya itu kemungkinan membahas mengenai islah.

”Mungkin soal itu (islah), tapi saya tidak tahu pasti. Saya sendiri tidak tahu ending-nya,” kata Adi saat dikonfirmasi mengenai materi pertemuan.

Para politisi PKS menduga dan menuding ada upaya untuk menjatuhkan citra partainya pascadukungan yang diberikan PKS atas pembentukan hak angket kasus perpajakan. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fachri Hamzah bahkan mengungkapkan sudah mengantongi pihak di luar PKS yang menjadi master mind dan merancang penyerangan secara politik melalui Yusuf Supendi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

    Nasional
    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

    Nasional
    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

    Nasional
    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

    Nasional
    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

    Nasional
    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

    Nasional
    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

    Nasional
    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com