Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Hektar Sawah Tergusur Proyek Tol

Kompas.com - 22/03/2011, 14:22 WIB

KENDAL, KOMPAS.com — Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Khafid Sirotudin, berharap pembangunan jalan tol ruas Batang-Semarang merupakan jalan tol terakhir yang dibangun di Jawa Tengah.

Pasalnya, biaya untuk membangun jalan tol sangat mahal dan membutuhkan lahan yang sangat luas. Khafid lebih setuju dengan membangun rel ganda (double track) kereta api. ”Karena biayanya lebih murah, ke depan pembangunan track ganda harus diprioritaskan dibandingkan membangun jalan tol,” ujar Khafid.

Dia mencontohkan, anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol per kilometernya mencapai Rp 35 miliar, sedangkan biaya untuk membangun double track hanya Rp10 miliar per kilometer. Demikian juga dari segi lahan. Double track lebih irit karena hanya membutuhkan lahan 26 meter, sedangkan jalan tol membutuhkan lahan 100 meter.

Dikatakan beberapa daerah di Jawa Tengah akan dimudahkan jika ingin membangun double track. Sebab, banyak aset PT Keret Api Indonesia (KAI) yang kini terbengkalai dan masih bisa dioptimalkan.

Pembangunan double track diyakini tidak akan banyak memakan lahan warga karena lahan milik PT KAI masih cukup banyak. ”Jadi pembangunan double track tidak akan banyak menggusur lahan milik warga sekitar,” ujar Khafid yang juga anggota F-PAN ini.

Kelebihan lain dari pembangunan double track adalah bahan bakar yang dibutuhkan lebih irit. KA membutuhkan 1 liter untuk jarak 2 kilometer, tetapi mampu mengangkut 1.000 penumpang sekaligus. Sedangkan bus untuk jarak 6 kilometer menghabiskan 1 liter bahan bakar dan hanya mampu mengangkut 50 penumpang.

Dengan perbandingan tersebut, ia berharap ke depan pembangunan double track lebih diprioritaskan sehingga pembangunan jalan tol Batang-Semarang merupakan jalan tol terakhir yang dibangun di Jateng.

Diakui pembangunan jalan tol Batang-Semarang bakal menerjang sekitar 1.000 hektar lahan pertanian produktif. Dia khawatir jika tidak dicermati lahan pertanian yang menyusut makin banyak dan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan. Ia lantas meminta supaya pembangunan jalan tol Semarang - Batang yang memakan lahan pertanian produktif agar dibelokkan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com