Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eksodus Massal Berlanjut

Kompas.com - 19/03/2011, 03:10 WIB

Watson mengaku tidak tahu sampai berapa lama dia harus meninggalkan Jepang dan kapan lagi dia akan kembali. Dia meninggalkan begitu saja seluruh harta benda dan isi apartemennya di Tokyo karena ingin segera kembali ke negerinya sebelum hal yang lebih buruk terjadi di Jepang.

Sejumlah pemerintah dari negara kawasan Asia Tenggara, seperti Filipina dan Vietnam, menegaskan telah menyediakan dana darurat yang bisa digunakan sewaktu-waktu untuk mengeluarkan warga negaranya dari Jepang.

Pemerintah India telah mencarter sebuah pesawat sipil jenis B747-400, yang mampu mengangkut maksimal 400 orang. Pesawat itu siap diterbangkan untuk keperluan evakuasi.

Selain mengerahkan atau mencarter pesawat sipil, Pemerintah Ceko juga menerbangkan dua pesawat angkut militer mereka sejak Kamis dari Praha. Sebanyak 106 warga Ceko, juga Polandia, Slowakia, Bulgaria, dan Korea, turut diangkut keluar dari Jepang dengan menggunakan pesawat militer Ceko itu.

Upaya evakuasi juga dilakukan sejumlah perusahaan besar yang beroperasi di Jepang, seperti operator PLTN Perancis, Areva, firma hukum Jones Day, Chartis, anak perusahaan jasa asuransi dan finansial dunia, AIG, dan juga perusahaan raksasa peranti lunak Jerman, SAP.

Setiap perusahaan itu paling tidak telah mengevakuasi operasional kantor perwakilan mereka beserta semua karyawan dan keluarganya keluar dari Tokyo. Para pekerja itu bahkan dipersilakan melakukan pekerjaan mereka dari luar kantor dan hotel tempat mereka menginap dibayari.

Hotel di Hongkong penuh

Menyusul evakuasi besar-besaran seperti itu, sejumlah hotel di Hongkong mengaku mendapat ”rezeki nomplok”. Hal itu mengingat Hongkong adalah negara terdekat yang paling memungkinkan untuk dicapai dan dijadikan lokasi transit atau ”mengungsi”, terutama oleh sejumlah perusahaan besar yang mengungsikan pekerjanya keluar dari Jepang.

Hotel mewah Langham Hotel mengaku setidaknya telah menerima 20 pemesanan kamar untuk kelas korporasi di ketiga lokasi propertinya dalam beberapa hari terakhir ini. Hongkong memang dianggap lokasi paling pas dan aman untuk itu.

Pengakuan senada dilontarkan pihak pemasaran hotel-hotel besar lain, seperti JW Marriott, Four Seasons, dan Shangri-La. Mereka sama-sama mengaku memperoleh keuntungan pascabencana gempa dan tsunami di Jepang yang terjadi akhir pekan lalu.

Kepanikan juga melanda sejumlah warga di Korea Selatan dan China karena khawatir ketiban radiasi yang terbang ke wilayah dua negara ini. Ketakutan semakin meningkat setelah sejumlah penumpang asal Jepang, yang mendarat di Taiwan dan Korea, kedapatan terpapar radiasi nuklir. Hal ini membuktikan radiasi itu sudah menyebar luas. (REUTERS/AFP/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com