Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Percaya Jepang Akan Pulih

Kompas.com - 18/03/2011, 16:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bencana alam gempa bumi dan tsunami di Jepang yang terjadi pada Sabtu (12/3/2011) dapat berimplikasi pada hubungan dagang, seperti ekspor-impor hingga pembiayaan sejumlah proyek bilateral Indonesia-Jepang.

"Kalau Bappenas kan yang mengoordinasikan kerja sama pembangunan, misalnya yang kerja sama dan didanai oleh skema JAICA. Nah, sampai sekarang belum ada indikasi akan ada perubahan. Kalau komitmen itu kan sudah dibicarakan 5 tahun, jadi sementara ini masih tetap," ujar Menteri PPN/Bappenas Armida Alisjahbana seusai menghadiri acara penyerahan SPT Tahunan PPh Orang Pribadi di Jakarta, Jumat (18/3/2011) kepada Kompas.com.

Secara terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar juga menyebutkan hal yang serupa bahwa kerusakan akibat gempa di Jepang kali ini masih lebih kecil dibandingkan kejadian serupa pada tahun 1995 di Kobe.

"Itu bisa dikatakan, Kobe dan sekitarnya adalah pusat banyak industri manufaktur dan pelabuhan utama. Gempa yang terjadi di Kobe katakanlah menghancurkan perekonomian Jepang 12 persen dari PDB, sedangkan minggu lalu diperkirakan mengenai area atau cakupan wilayah yang besarannya 6,5 persen dari PDB," ungkap Mahendra di Jakarta, Jumat (18/3/2011).

Namun, ini memang masih tsunami, belum dampak kerusakan akibat nuklir. Daerah yang kena adalah basis pertanian dan olahan bahan baku, seperti besi baja, minyak, dan pulp. Mahendra juga menyebutkan, sekalipun Jepang banyak memiliki utang publik terhadap PDB sebesar 204 persen, Indonesia hanya 24 persen. Defisit fiskal Jepang 7,5 persen, sedangkan Indonesia 1,5 persen.

"Namun, APBN-nya besar sekali, dan juga berdasarkan rekonstruksi waktu Kobe. Jika rekonstruksi pascagempa dilakukan dalam periode 5 tahun, maka biayanya diperkirakan tidak lebih dari 0,4 persen dari PDB. Jadi, kepercayaan yang menunjukkan Jepang mampu menyerap biaya rekonstruksi tanpa membuat goyah APBN tidak terlalu dikhawatirkan," ucapnya seraya meyakini bahwa negara di Asia Timur ini mampu pulih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

    Nasional
    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

    Nasional
    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

    Nasional
    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

    Nasional
    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

    Nasional
    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

    Nasional
    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Nasional
    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com