Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Bidik Pemberi Suap ke Gayus

Kompas.com - 15/03/2011, 14:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri tengah membidik satu orang yang diduga memberi dana sebesar Rp 28 miliar ke Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai pajak. Pemberi dana itu akan dijerat pasal gratifikasi dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor.

Tanpa menyebut inisial, Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Kombes Boy Rafli Amar, mengatakan, pemberi dana itu telah diperiksa sebagai saksi dalam perkara Gayus. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat akan diproses dalam penyidikan tersendiri," kata Boy di Mabes Polri, Selasa (15/3/2011).

Boy mengatakan, pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti diantaranya dengan memeriksa saksi-saksi sebelum menetapkan tersangka yang bersangkutan.

Ketika ditanya apakah pemberi dana itu adalah Alif Kuncoro, Boy enggan menjawab. "Masih dalam proses penyelidikan. Perlu sangat kehati-hatian," kata Boy.

Seperti diberitakan, berdasarkan fakta dipersidangan, Gayus mengaku menerima uang sebesar 3,5 juta dollar AS dari Alif Kuncoro saat masih bekerja di Direktorat Jenderal Pajak. Menurut Gayus, uang itu hasil dari menangani masalah pajak tiga perusahaan Bakrie Grup.

Dari 3,5 juta dollar AS itu, sebanyak 2,8 juta dollar AS disimpan di Bank BCA dan Bank Panin. Sisanya disimpan di rumahnya di daerah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Gayus telah melakukan reka ulang penyerahan uang dari Alif di beberapa tempat diantaranya Apartemen Cempaka Mas dan Hotel Peninsula.

Seperti diketahui, belakangan Gayus mencabut pengakuannya itu. Menurut dia, pernyataan itu atas arahan dari pihak Satgas Pemberantasan Mafia Hukum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

    Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

    Nasional
    KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

    KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

    Nasional
    4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

    4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

    Nasional
    Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

    Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

    Nasional
    KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

    KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

    Nasional
    Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

    Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

    Nasional
    Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

    Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

    Nasional
    Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

    Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

    Nasional
    Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

    Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

    Nasional
    Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

    Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

    Nasional
    Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

    Nasional
    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

    Nasional
    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

    Nasional
    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

    Nasional
    Nasib Pilkada

    Nasib Pilkada

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com