Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Tak Suka Didikte soal "Reshuffle"

Kompas.com - 10/03/2011, 14:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa dia tak ingin didikte, diharuskan, dan dipaksa untuk segera melakukan reshuffle atau perombakan kabinet. Presiden menyampaikan hal ini ketika membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/3/2011).

"Ini sesungguhnya ganjil karena reshuffle itu bukan tujuan. Reshuffle itu boleh disebut sarana. Reshuffle dilakukan manakala ada alasan dan urgensi. Mengharuskan Presiden melakukan reshuffle dengan cepat adalah sesuatu yang kurang logis. Apalagi kalau mengerti sistem kabinet presidensial," ungkap Presiden di hadapan jajaran anggota Kabinet Indonesia Bersatu Kedua.

Presiden pada kesempatan tersebut juga menegaskan bahwa nama-nama calon menteri yang beredar di media massa sepenuhnya keinginan publik. "Saya pun tidak tahu-menahu dari mana itu keluar," katanya.

Kepala Negara meminta masyarakat untuk bersabar, berpikir jernih, dan tetap bersikap logis dalam menyikapi isu kabinet. "Saya akan melakukan reshuffle manakala itu sungguh diperlukan. Percayalah, semua itu ada tujuan, ada alasan, dan ada aturannya," katanya.

Presiden juga meminta pihak-pihak yang "mengoreng-goreng" isu perombakan kabinet agar menghentikan aksinya. Tak hanya itu, Presiden meminta anggota Kabinet Indonesia Bersatu Kedua tetap fokus bekerja dan tak terganggu oleh isu perombakan kabinet. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com