Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Tolak Tawaran 3 Kursi Menteri?

Kompas.com - 09/03/2011, 11:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI-Perjuangan Taufik Kiemas enggan mengomentari tawaran tiga kursi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II dari Partai Demokrat untuk PDI-P.

Menurut Kiemas, urusan tawar-menawar tersebut diserahkan kepada Puan Maharani selaku Ketua DPP PDI-P bidang Pemenangan Pemilu dan Hubungan Kelembagaan. "Itu urusannya Mbak Puan-lah nanti," kata Kiemas singkat di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/3/2011).

Ketika ditanya apakah PDI-P sudah menutup pintu terhadap ajakan Demokrat untuk bergabung dalam koalisi, lagi-lagi Kiemas menyerahkannya kepada Puan. "Kalau urusan yang seperti itu kan bukan yang tua-tua, melainkan yang muda-muda," ucapnya.

Kiemas juga sempat berucap bahwa Puan Maharani hingga kini belum memberikan jawaban atas tawaran menteri itu.

Politisi PDI-P yang juga Wakil Ketua DPR, Pramono Anung, juga enggan mengomentari tawaran menteri tersebut. "Ya itu hanya masa lalu," katanya.

Menurut Pramono, yang terpenting bagi PDI-P saat ini adalah urusan kesejahteraan rakyat, bukan permasalahan kekuasaan. "Ini bagi politisi adalah warning. Ketika demokrasi semakin mahal, kita malah mempertontonkan kontradiksi di masyarakat dan tidak memikirkan hal kesejahteraan bagi mereka (rakyat)," ujarnya.

Seperti diberitakan, Ketua Departemen Keuangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Muhammad Ikhsan Modjo di Jakarta, Rabu (8/3/2011), mengungkapkan, Demokrat menawarkan tiga posisi menteri kepada PDI-P. Ketiga kursi menteri itu adalah menko kesra, menteri sosial, dan menteri BUMN. Ketiga pos menteri tersebut dinilai lebih cocok diserahkan kepada PDI-P yang bervisi kerakyatan.

 

Baca juga Ical: Koalisi Bukan Sekadar Kursi Menteri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

    Nasional
    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

    Nasional
    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

    Nasional
    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

    Nasional
    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

    Nasional
    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

    Nasional
    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

    Nasional
    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

    Nasional
    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

    Nasional
    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

    Nasional
    Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

    Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

    Nasional
    Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

    Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

    Nasional
    Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

    Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

    Nasional
    Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

    Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

    Nasional
    Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

    Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com