Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didepak atau Bertahan, PKS Punya Kalkulasi

Kompas.com - 03/03/2011, 11:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah memiliki kalkulasi jika akhirnya harus keluar dari koalisi partai politik pendukung pemerintah. PKS memandang, pilihan mendukung usulan Hak Angket Century dan Perpajakan adalah pilihan yang mendahulukan integritas partai apapun risikonya.

"Kita kan memperjuangkan kontrak politik kita. Angket Century dan mafia pajak adalah bagian dari pelaksanaan kontrak. Itu prinsip. Kalau kita harus menanggung resiko dari prinsip ini, itu yang saya sebut taruhan integritas," ucap Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta di Gedung DPR, Jakarta, (Kamis (3/2/2011).

Sebagai anggota koalisi PKS dan Partai Golkar mendukung usulan hak angket, berseberangan jalan dengan partai koalisi lainnya.

Ia menjelaskan, PKS sudah memiliki kalkulasi untuk berbagai kemungkinan yang akan dihadapi pasca-usulan hak angket pajak. PKS siap didepak dari koalisi atau bahkan sampai semua menterinya dikeluarkan dari kabinet.

PKS saat ini menunggu keputusan dari Presiden Yudhoyono yang tengah melakukan evaluasi atas koalisi. Anis berjanji, PKS akan segera menyatakan sikap setelah Presiden menyatakan keputusannya.

"Tak baik mendahului SBY sebagai Presiden karena soal dikeluarkan (dari koalisi) atau perombakan (kabinet) masih berupa spekulasi dan gosip," ucapnya.

Baca juga Menteri Pertanian Cocok buat Gerindra

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com