Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Agus Condro Diperiksa

Kompas.com - 02/03/2011, 17:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memeriksa Agus Condro yang sebelumnya meminta perlindungan LPSK sebagai whistle blower dalam kasus dugaan suap cek perjalanan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia yang dimenangani Miranda Goeltom pada 2004.

Kuasa hukum Agus Condro, Firman Wijaya mengatakan bahwa LPSK memeriksa motif kliennya memunculkan kasus dugaan suap tersebut ke permukaan.

Pemeriksaan terhadap Agus Condro yang juga tersangka dalam kasus dugaan suap cek perjalanan itu dilakukan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kami tim penasehat hukum melihat bahwa motivasi terhadap Pak Agus Condro adalah motivasi yang patut dihormati sehingga memang wajar mendapat perlindungan," ujar Firman saat mendampingi Agus Condro sesusai pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Rabu (2/3/2011).

Menurut Firman, terdapat pilihan-pilihan dalam menentukan bentuk perlindungan bagi Agus Condro. Firman berharap, KPK dan LPSK dapat berkoordinasi merumuskan bentuk perlindungan yang tepat bagi kliennya itu.

"Ada dua hal yang jadi persoalan. Pertama, kita berharap etos korupsi tetap dijaga melalui kasus Agus Condro ini karena kasus macam ini jarang sekali. Kedua, jadi pertanyaan buat kami, apakah orang yang mengungkap kasus pidana harus mendapat sanksi pidana?" kata Firman.

Agus Condro mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan untuk menjadikan seorang penyidik KPK sebagai saksi meringankan baginya.

"Ada, bukan orang penting. Tapi orang yang mengetahui bahwa saya itu pernah mengungkapkan kasus ini ke KPK dan memberikan laporan ke KPK," ucapnya.

Seperti diberitakan, kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia berawal dari nyanyian Agus Condro yang menyebut beberapa politisi koleganya menerima uang suap.

Keempat orang tersebut adalah Hamka Yandhyu, Endin Soefihara, Udju Djuhaeri, dan Dudhi Makmun Murod yang sudah mendapat vonis hakim. Kini, Agus Condro yang juga politisi DPR, Partai PDI-Perjuangan itu menjadi salah satu dari 26 politisi yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus cek perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com