Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Senang Bantu Ungkap Aliran Dana Korupsi

Kompas.com - 02/03/2011, 14:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam kunjungannya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) Robert Mueller mengaku senang bekerja sama dengan KPK. Pemerintah AS senang dilibatkan dalam mengungkap aliran dana kejahatan korupsi yang tersimpan dalam rekening bank. ”Dalam kerja sama ini kami bisa menangani perkara-perkara yang bukan saja di mana perkara itu dilakukan, tapi di tempat-tempat yang mereka pikir aman. AS sangat senang mengungkap kejahatan yang disimpan dalam rekening bank,” kata Mueller di gedung KPK, Rasuna Said, Jakarta, Rabu (2/3/2011).

Mueller yang pernah menjadi jaksa federal AS di San Fransisco itu juga mengatakan, kerja sama internasional antarlembaga penegakan hukum merupakan suatu hal yang penting, terutama dalam menelusuri aset hasil kejahatan korupsi. ”Sangat penting membangun kerja sama untuk mengidentifikasi, mengenali di mana uang mengalir, berkembang, dan akan mengarah ke mana,” ujarnnya.

Kerja sama internasional antarlembaga penegakan hukum, lanjut Mueller, diperlukan dalam mengumpulkan informasi sehingga dapat sukses menjerat pejabat publik yang menyalahgunakan wewenangnya. ”Sekaligus memberikan respons balik terhadap kepercayaan publik,” tuturnya.

Dia melanjutkan, berbagi pengalaman dan informasi antarpenyidik dari negara berbeda merupakan suatu upaya efektif dalam memberantas tindak pidana korupsi. Memecahkan perkara-perkara yang melibatkan tokoh publik kuat, katanya, tidak mudah dilakukan tanpa kerja sama. ”Membutuhkan investigasi mendalam yang dilanjutkan dengan penuntutan,” ucapnya.

Ketua KPK Busyro Muqoddas dalam kesempatan yang sama menyampaikan, KPK dan FBI telah menandatangani surat perjanjian penguatan kerja sama antarkedua lembaga dalam memberantas korupsi.

Menurut Busyro, FBI merupakan salah satu aspek utama dalam penegakan hukum di AS. FBI berwenang menyelidiki keuangan dan menyediakan informasi dalam penegakan hukum di AS.

Oleh karena itu, membangun kerja sama dengan FBI penting dilakukan. ”Korupsi adalah endemi dalam asosiasi yang berjalan di lingkungan global. Sebagai hasilnya, mesti ada kerja sama pemberantasan antikorupsi lintas negara. Hal ini mesti diatur dalam kerja sama bilateral atau multilateral,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com