Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panda Nababan: Cepat Selesaikan!

Kompas.com - 16/02/2011, 18:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu tersangka kasus traveller cheques (cek perjalanan), Panda Nababan, meminta KPK mempercepat pelimpahan kasus tersebut ke pengadilan. Ia merasa waktunya terbuang-buang karena sejak ditahan 28 Januari lalu, KPK baru melakukan pemeriksaan atas dirinya menjelang batas akhir penahanan yang dijadwalkan 20 hari.

"Jadi kita minta proses persidangan ini jauh lebih cepat. Tanggal 28, saya ditahan sampai saat ini saya belum pernah diperiksa. Baru kali ini diperiksa, ini pun di hari terakhir. Jadi daripada buang-buang waktu lebih baik dipercepat. Yang ditanya pun hal-hal yang sama saja," kata Panda usai diperiksa KPK, Rabu, (16/2/2011).

Panda juga menyatakan keprihatinannya kepada teman-temannya 23 tersangka kasus cek perjalanan lainnya yang juga terbuang waktunya selama di penahanan. "Saya kasihan gitu loh sama teman-teman yang lain. Begitu banyak waktu yang terbuang," tuturnya.

Menurutnya, jika KPK ingin benar-benar serius menangani kasus tersebut, harus diselesaikan secepat mungkin. "Kalau memang KPK mau betul-betul serius, harus lebih cepat lebih baik. Coba bayangkan, saya 20 hari ditahan tapi enggak diperiksa, untuk apa. Tadi pun sebenarnya perpanjangan tahanan 40 hari lagi, tidak ada kepastian kapan disidangkan. Ini kan sudah 2 tahun," kata Panda.

Politisi PDI-P tersebut ditahan di rumah tahanan Salemba. Panda merupakan mantan anggota DPR RI periode 1999-2004 yang diduga mendapat dana cek perjalanan senilai Rp 1,45 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com