Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bustanil Arifin Wafat di Usia 85 Tahun

Kompas.com - 13/02/2011, 18:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Koperasi Bustanil Arifin meninggal dunia di Rumah Sakit Cedars Sinai, Los Angeles, AS, di usia 85 tahun, Minggu (13/2/2011) pukul 03.42 waktu setempat atau 15.42 WIB. Demikian informasi yang diterima Kompas.com dari Dian Supolo, yang masih kerabat dekat keluarga Bustanul Arifin.

"Semua anak beliau dan istri sekarang masih di Amerika. Mereka mengantar kepergian beliau," kata Dian Supolo, melalui telepon. Dian mengatakan, almarhum akan dimakamkan di Indonesia. Jika sesuai rencana, jenazah akan tiba di Tanah Air, Sabtu, mendatang.

Bustanil Arifin kelahiran Padang, 10 Oktober 1925, memulai kariernya di bidang militer dengan pangkat terakhir Letjen Purnawirawan. Ia menjabat Menteri Koperasi selama tiga periode, dari tahun 1978 hingga 1993. Ia juga pernah menjabat Ketua Bulog, dan Ketua Yayasan Pengembangan Manajemen Indonesia.

Berikut rekam jejak Bustanil Arifin:

  • Nama Lengkap: Letjen (Purn) Bustanil Arifin
  • Tempat, Tanggal Lahir: Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, 10 Oktober 1925
  • Agama: Islam
  • Pendidikan: Hollandsch Inlandsche School (HIS), Medan (1940), Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), Medan (1942), Sekolah Pegawai Tinggi (Zyoku Kan Gakkoo), Batusangkar, Sumatera Barat ( 1944 ), Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung (1959), Kupalda Unifikasi I, Cimahi (1964)  
  • Karir:  Komisaris Utama Bank Duta (1990), Pegawai Saikoo Kensatu Kyoku, Aceh, Pegawai Kantor Logistik Wilayah VII, Jakarta, Konsul Jenderal RI, USA, Pegawai Kantor Pengacara (1940 - 1942), Asisten Pengawasan Bulog (1967 - 1969) - Deputi Pengadaan dan Penyaluran Bulog (1969 - 1973), Direktur Utama PT PP Berdikari (1973), Kepala Bulog (Kabulog) (1978 - 1993), Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (1995 - 2000), Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Pembangunan III (1978 - 1983), Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Pembangunan IV (1983 - 1988), Menteri Koperasi dan UKM Kabinet Pembangunan V (1988 - 1993)  
  • Karier militer: Wakil Kepala Biro Pendidikan Latihan Logistik Militer, Cimahi (1954), Pegawai Kementerian Pertahanan RI (1946 - 1949), Kepala Biro Pendidikan Latihan Logistik Militer, Cimahi (1955 - 1961), Kepala Departemen Pendidikan & Urusan Pegawai, Direktorat Logistik ABRI, Jakarta (1961 - 1965)  
  • Karier organisasi: Deputi Ketua Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (1974), Bendahara Yayasan Dharmais (1975), Anggota Dewan Penyantun Yayasan Jantung Indonesia (1978), Anggota Dewan Penyantun Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung (1978), Ketua Yayasan Pengembagan Manajemen Indonesia (1981), Ketua Yayasan Pendidikan Koperasi (1982), Ketua Umum Dewan Nasional Indonesia untuk Kesejahteraan Sosial (DNIKS) (1995 - 2000)
  • Keluarga: RA Suhardani (istri), Emil (anak), Alex (anak), Arnie (anak).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com