Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seharusnya Bulog Bisa Beli di Luar HPP

Kompas.com - 06/02/2011, 17:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lisensi impor beras yang akhirnya diberlakukan pemerintah dinilai tidak tepat karena tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya negara. Beras impor memang bisa murahi. Namun, akan lebih menguntungkan jika Bulog justru membeli beras dalam negeri dengan harga di luar harga pokok penjualan.

"Pemerintah seharusnya punya jalan keluar. Berapa pun harganya, pemerintah bilang Bulog harus beli supaya enggak impor terus. Karena beras itu ada. Kan aneh aja, beras ada, tetapi kita impor. Aneh, apa motifnya kekurangan pangan?" katanya di Kantor DPP PKB, Minggu (6/2/2011).

Khudori mengatakan sebenarnya draf instruksi presiden (inpres) yang mengakomodasi kewenangan Bulog untuk membeli beras di luar HPP sudah jadi. Seharusnya, per Januari 2011, inpres bertajuk "kebijakan pengadaan dan penyaluran gabah/beras oleh pemerintah" tersebut sudah berlaku. Namun, dia tak mengerti mengapa tiba-tiba inpres tersebut tidak jadi diteken.

"Ini drafnya sudah ada. Mengapa tidak jadi? Saya juga tak tahu," katanya.

Draf tersebut memuat perluasan kewenangan Bulog untuk menetapkan kebijakan harga di bawah atau di atas HPP. Menurut dia, kewenangan ini tidak baru. Pada zaman kepemimpinan Mustafa Abubakar (sekarang Menteri Badan Usaha Milik Negara), Bulog diperbolehkan membeli beras di luar HPP melalui jalur komersial.

"Memang, harga beras jatuh dan Bulog rugi miliaran rupiah. Itu, kan, bisa ditanggung negara. Tapi lihat, kita tak impor, harga beras stabil dan inflasi rendah. Itu kalau dinilai berapa ratus triliun rupiah. Jadi, jangan hanya lihat Bulog rugi. Ada faktor-faktor lain yang tak ternilai. Stabilitas politik bagus karena perut kenyang dan masyarakat bisa beli beras murah. Yang begitu tak diperhatikan sekarang," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com