Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rombongan Pertama Disambut Haru Keluarga

Kompas.com - 04/02/2011, 03:32 WIB

Rasa haru sekaligus bahagia dari keluarga dan kerabat menyambut kedatangan rombongan pertama 415 warga negara Indonesia yang dievakuasi dari Mesir dengan pesawat Garuda Boeing 747-300, Rabu (2/2) siang.

Azhari (58) langsung merangkul putrinya, Muhayah, saat lelaki asal Cilegon, Banten, itu menemukan kembali putrinya di antara rombongan WNI, yang baru tiba di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu petang.

Azhari menyatakan, dia mengetahui putri dan cucunya yang berusia satu tahun turut dalam rombongan yang pulang ke Indonesia saat menunggu di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Azhari lantas mengikuti rombongan tersebut dari Bandara Soekarno-Hatta sampai ke Asrama Haji Pondok Gede.

”Tinggal menantu saya, suami Muhayah, yang masih di Kairo. Mudah-mudahan dia tetap aman,” kata Azhari ketika ditemui di lobi Gedung Serba Guna 3, Kompleks Asrama Haji Pondok Gede.

Perasaan lega serupa Azhari juga diungkapkan Al Fadli (35), yang menunggu adik dan adik iparnya, Sutrisno Hadi dan Dina Ariyanti, di Asrama Haji Pondok Gede. Fadli akhirnya bertemu dengan adik dan adik iparnya tersebut di Asrama Haji.

Ditemui terpisah, Kepala Kepolisian Resor Metropolitan Jakarta Timur Komisaris Besar Saidal Mursalin menyatakan, jajaran Polres Metro Jakarta Timur siap mengamankan kedatangan WNI dari Mesir dan menjaganya selama berada di Asrama Haji Pondok Gede. Untuk pengamanan itu, Polres Metro mengerahkan sekitar 50 polisi, termasuk dari Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jaktim.

Kepala Bidang Akomodasi Asrama Haji Pondok Gede Idham Chalid mengatakan, mereka menyediakan empat gedung asrama untuk menampung rombongan WNI dari Mesir. Kapasitas total keempat gedung asrama itu cukup untuk menampung sekitar 550 orang.

Dari sekitar 415 WNI yang pulang ke Indonesia pada Rabu lalu, sebagian besar dari mereka hanya singgah di Asrama Haji Pondok Gede karena sudah dijemput keluarganya.

Di Kudus, Jawa Tengah, suasana agak berbeda terjadi di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MA NU) Banat. Mereka justru masih menanti-nanti kepulangan lima alumnus MA NU Banat yang belum diketahui kapan dievakuasi.

Guru dan siswa madrasah itu hari Kamis menggelar doa bersama untuk kedamaian dan keselamatan warga yang tinggal di Mesir. Doa yang didahului dengan shalawat tersebut digelar di halaman sekolah, diikuti 950 siswi kelas X, XI, dan XII serta puluhan guru dan karyawan. Banyak siswa di Indonesia, termasuk alumnus MA NU Banat, yang menempuh studi di Mesir khawatir karena takut keselamatan mereka terancam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com