Dalam pertemuan dengan sedikitnya 1.000 TKI di aula Sekolah Indonesia Singapura, Eva menerima keluhan beberapa TKI yang mendapat perlakuan tidak pantas. Mereka semula dijanjikan bekerja di restoran, namun kenyataannya malah dipekerjakan di tempat pemotongan babi. "Padahal mereka muslim dan berjilbab. Kenapa sampai hal ini terjadi?" tanya Eva.
Halimah (29), TKI PRT asal Desa Sukamaju, Tanjungtiram, Batubara, Sumatera Utara, mengaku resah dengan perlakuan keji majikan terhadap TKI. Meski dia mendapat majikan yang baik, Halimah kerap menyaksikan rekannya yang bekerja di sekitar dia mendapat perlakuan tidak layak.
"Ada TKI di lantai sembilan apartemen yang sama dengan majikan saya, jarang diberi makan oleh majikannya. Kalaupun diberi makan, kadang itu nasi basi. Saya cuma bisa bantu berikan dia makanan lewat jendela saja," ujar Halimah.
Rieke meminta pemerintah meningkatkan perlindungan TKI. "Pemerintah harus mengambil kembali tanggung jawab perlindungan TKI dari PPTKIS. Jangan lagi lepas tangan," pintanya. (Hamzirwan melaporkan dari Singapura)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.