Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bikin Sinetron dari Kasus Gayus!

Kompas.com - 22/01/2011, 14:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Burhanuddin Mutahdi menilai terlalu naif jika percaya 100 persen pada pernyataan Gayus Tambunan tentang rekayasa politik yang dilakukan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Menurutnya, kebenaran pernyataan itu juga perlu dibuktikan sama dengan membuktikan pernyataan Denny Indrayana.

"Jangan dijadikan alat transaksi untuk menaikkan bargaining politik. Gayus jangan jadikan kasusnya seperti sinetron," ungkapnya di kantor Kontras, Jakarta, Sabtu (22/1/2011).

Menurut Burhanuddin, nuansa politis kasus Gayus belakangan ini memang semakin kuat. Bahkan, pernyataan Gayus yang menghebohkan tentang Satgas menjadi pijakan politik Partai Golkar yang merasa dirugikan dengan pernyataan Satgas sebelumnya tentang dugaan pertemuan Aburizal Bakrie dan Gayus di Bali.

"Evaluasi Satgas memang perlu karena belum maksimal. Tapi, kalau dibubarkan sebelum tenggat waktu, kita patut curiga. Golkar jangan menjadikan pengakuan Gayus sebagai dasar untuk menuntut Satgas dibubarkan," katanya.

Burhanuddin mendorong penuntasan kasus ini dilakukan secara terbuka sehingga tidak menjadi beban dosa sejarah.

"KPK harus ambil peran di sini," lanjutnya.

Untuk kasus kepemilikan harta Rp 24 miliar dan Rp 78 miliar, Burhanuddin mendorong KPK yang mengambil alih.

"Kita kehilangan kesabaran terhadap polisi dan jaksa. Karena kehilangan kesabaran bawa saja ke KPK. KPK harus take over. Presiden sebagai atasan polri dan jaksa harus reaktif untuk menyerahkan kasus itu ke KPK, termasuk bukti dan BAP dibawa ke KPK. KPK juga harus proaktif," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com