Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basrief Keberatan Dakwaan Jaksa Disebut Lemah

Kompas.com - 22/01/2011, 08:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Basrief Arief tidak habis pikir mengapa dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus mafia pajak Gayus H Tambunan disebut lemah oleh sejumlah kalangan.

Menurut Basrief, dakwaan JPU tersebut sudah cukup kuat dan dapat dibuktikan di pengadilan. "Saya tidak mengerti kalau ada yang menyatakan itu lemah. Kenapa? Nyatanya empat-empatnya (empat dakwaan) terbukti. Empat yang jadi dakwaan JPU, itu terbukti. Kalau dikatakan lemah, saya tidak tahu lagi, seperti apa itu nanti dakwaannya?" kata Basrief di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (21/1/2011) malam.

Sebelumnya, sejumlah kalangan berpendapat bahwa dakwaan jaksa yang lemah menyebabkan vonis untuk Gayus Tambunan hanya 7 tahun. Atas pendapat tersebut, Basrief merasa keberatan.

"Kalau namanya hakim, sependapat dengan empat dakwaan itu, apakah itu lemah?" katanya.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dalam kasus mafia pajak Gayus Tambunan mendakwa Gayus dengan empat dakwaan. Pertama, pidana korupsi bersama-sama dalam perkara banding PT Surya Alam Tunggal (PT SAT).

Kedua, suap terhadap penegak hukum, Kompol Arafat Enanie. Ketiga, suap terhadap hakim Pengadilan Negeri Tangerang, Mustadi Asnun. Dan keempat, memberikan keterangan palsu kepada penyidik terkait harta yang diduga hasil korupsi.

Kemudian, Majelis Hakim menyatakan bahwa keempat dakwaan tersebut terbukti. Pihak Kejaksaan Agung, kata Basrief, menghargai keputusan pengadilan yang menjatuhkan vonis 7 tahun kepada Gayus.

Basrief enggan mengomentari perilah vonis 7 tahun yang juga dinilai sebagian kalangan terlalu ringan.  "Saya tidak akan menilai itu. Itu kewenangan pengadilan, kita harus hargai putusan itu. Tapi kita sendiri juga harus melakukan upaya hukum banding terhadap putusan itu," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

    Nasional
    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

    Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

    Nasional
    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

    Nasional
    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

    Nasional
    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

    Nasional
    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

    Nasional
    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

    Nasional
    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

    Nasional
    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

    Nasional
    Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    [POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

    Nasional
    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

    Nasional
    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com