Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas Provokasi Jadikan Gayus Pahlawan!

Kompas.com - 21/01/2011, 17:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengakuan yang disampaikan oleh terpidana korupsi pajak Gayus Halomoan Tambunan seusai pembacaan vonis terhadap dirinya ternyata telah dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok politik yang selama ini memang menunggu melakukan serangan terhadap upaya pemberantasan korupsi dan mafia hukum. Sementara Gayus, sebagai pihak yang telah dijatuhi hukuman yang telah secara telanjang melecehkan hukum, seakan-akan menjadi pahlawan.

Ketua DPP PAN Bara Hasibuan dalam pernyataannya yang dikirim ke redaksi Kompas.com, Jumat (21/1/2011), mengatakan, pihak-pihak yang memanfaatkan sensasi Gayus setelah dijatuhi vonis membahayakan upaya penegakan hukum dan perang melawan mafia hukum.

"Kita sudah menyaksikan secara telanjang berbagai pelecehan yang dilakukan Gayus. Meninggalkan penjara dengan menyuap petugas, membuat identitas diri palsu, dan telah melarikan diri ke luar negeri adalah fakta yang kita lihat. Ditambah lagi dengan kesaksiannya yang tidak konsisten di pengadilan. Dengan kenyataan-kenyataan tersebut, lalu Gayus dipercaya begitu saja?" kata Bara.

"Menyedihkan sekali beberapa pihak memanfaatkan pernyataan Gayus untuk menyerang balik Satgas demi kepentingan politik jangka pendek," tambahnya.

Bara tak habis pikir, ada pihak-pihak tertentu menjadikan Gayus sebagai rujukan kebenaran. Pihak-pihak ini, kata dia, dengan sengaja memprovokasi publik seakan-akan kasus Gayus adalah rekayasa semata. Padahal, di persidangan Gayus mengakui telah menerima suap dari perusahaan-perusahaan untuk memanipulasi pajak.

"Provokasi-provokasi yang menjadikan Gayus seakan-akan pahlawan berbahaya terhadap pemberantasan mafia hukum," tegas Bara.

Selanjutnya, Bara berpendapat, demi mematahkan kebohongan Gayus dan pihak-pihak yang menjadikan kebohongan Gayus sebagai peluru untuk menyerang Satgas yang berakibat buruk pada upaya pemberantasan mafia hukum, Presiden perlu mendorong percepatan pengungkapan perusahaan-perusahaan yang selama ini bekerja sama dengan Gayus dalam melakukan penggelapan pajak.

"Satu-satunya cara adalah melibatkan KPK agar proses ini lebih kredibel," tutup Bara Hasibuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com