Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eva: Gayus Harusnya Dapat Pemberatan

Kompas.com - 19/01/2011, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR, Eva Kusuma Sundari, berharap, majelis hakim yang akan memvonis Gayus Tambunan, Rabu (19/1/2011), bisa memberikan hukuman yang lebih berat dari apa yang dituntut jaksa penuntut umum. Dalam tuntutannya, jaksa menuntut hukuman 20 tahun penjara ditambah denda Rp 500 juta subsider enam bulan penjara.

Ia meyakini, majelis hakim yang dipimpin oleh Albertina Ho akan menjatuhkan hukuman yang lebih berat dari itu. "Saya percaya, hakimnya ini bagus, dan punya integritas baik. Selama persidangan, kalau diamati, pertanyaannya sangat tajam. Harusnya, Gayus divonis dengan pemberatan karena ada sejumlah hal tak terpuji yang dilakukan selama persidangan. Bahasaku, petakilan," kata Eva, asal Fraksi PDI Perjuangan, Rabu (19/1/2011), kepada Kompas.com.

Dikatakan Eva, ada beberapa hal yang seharusnya dijadikan pertimbangan hakim untuk menjatuhkan hukuman dengan pemberatan. "Misal, dia keluar negeri, awalnya bilang enggak, kemudian mengaku. Jangan ada pertimbangan bahwa dia berpotensi menjadi whistle blower. Tidak bisa itu," ujar Eva.

Dalam berkas tuntutan jaksa, Gayus dinilai terbukti melakukan empat perkara. Pertama, Gayus terbukti melakukan korupsi saat menangani keberatan pajak PT Surya Alam Tunggal bersama-sama Maruli Pandapotan Manurung dan Humala Napitupulu.

Kedua, Gayus terbukti menyuap Kompol Arafat Enanie dan AKP Sri Sumartini, dua penyidik Bareskrim Polri saat proses penyidikan tahun 2009. Ketiga, Gayus terbukti menyuap Muhtadi Asnun, ketua mejelis hakim yang menyidangkan perkaranya di Pengadilan Negeri Tangerang.

Keempat, Gayus terbukti memberikan keterangan palsu di hadapan penyidik terkait asal usul uang Rp 28 miliar di rekening Bank BCA dan Bank Panin. Rekening itu diblokir penyidik lantaran diduga hasil tindak pidana selama bekerja di Direktorat Jenderal Pajak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

    Format Debat Cawapres Mestinya Diubah Lebih Mutakhir, Bukan Picu Polemik

    Nasional
    Kritik Perubahan Format Debat Cawapres, Cak Imin: Kalau Pemilu Mau Baik Ya Adu Gagasan

    Kritik Perubahan Format Debat Cawapres, Cak Imin: Kalau Pemilu Mau Baik Ya Adu Gagasan

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] TKN Prabowo-Gibran Sebut Megawati Panik | TPN Ganjar-Mahfud Anggap Penghilangan Debat Cawapres Akal-akalan KPU

    [POPULER NASIONAL] TKN Prabowo-Gibran Sebut Megawati Panik | TPN Ganjar-Mahfud Anggap Penghilangan Debat Cawapres Akal-akalan KPU

    Nasional
    Tanggal 5 Desember Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 5 Desember Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Cak Imin Sebut Hubungannya dengan Anies Seperti Soekarno-Hatta: Saling Menopang

    Cak Imin Sebut Hubungannya dengan Anies Seperti Soekarno-Hatta: Saling Menopang

    Nasional
    TKN: 60 Bu Nyai dan Majelis Taklim Jateng Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

    TKN: 60 Bu Nyai dan Majelis Taklim Jateng Dukung Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

    Nasional
    Ceritakan Pengalaman Kalah Pemilu Berkali-kali, Prabowo: Kalau Rakyat Tak Memberi Mandat ya Tak Masalah

    Ceritakan Pengalaman Kalah Pemilu Berkali-kali, Prabowo: Kalau Rakyat Tak Memberi Mandat ya Tak Masalah

    Nasional
    Prabowo: Tidak Boleh Lagi Ada Orang Miskin di Indonesia

    Prabowo: Tidak Boleh Lagi Ada Orang Miskin di Indonesia

    Nasional
    Belum Dapat Izin Pemerintah China, KPU RI Tak Bisa Dirikan TPS di Hong Kong dan Makau

    Belum Dapat Izin Pemerintah China, KPU RI Tak Bisa Dirikan TPS di Hong Kong dan Makau

    Nasional
    Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

    Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

    Nasional
    Antam dan Kodam XVI/Pattimura Kerja Sama Perkuat Pengamanan di Wilayah Operasi Maluku Utara

    Antam dan Kodam XVI/Pattimura Kerja Sama Perkuat Pengamanan di Wilayah Operasi Maluku Utara

    Nasional
    Prabowo Minta Maaf Baru Kampanye di Tasikmalaya Lagi: Satu Masalahnya, Saya Kalah

    Prabowo Minta Maaf Baru Kampanye di Tasikmalaya Lagi: Satu Masalahnya, Saya Kalah

    Nasional
    Sapa Warga Sragen, Gibran: Pilihan Apa Saja Silakan, yang Penting Bersaudara

    Sapa Warga Sragen, Gibran: Pilihan Apa Saja Silakan, yang Penting Bersaudara

    Nasional
    KPU Sebut Ada 1,7 Juta Pemilih di Luar Negeri Bakal Nyoblos Pemilu Lebih Awal

    KPU Sebut Ada 1,7 Juta Pemilih di Luar Negeri Bakal Nyoblos Pemilu Lebih Awal

    Nasional
    Penerbangan Terlambat, Ganjar Pranowo Batal Hadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri di Jakarta

    Penerbangan Terlambat, Ganjar Pranowo Batal Hadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri di Jakarta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com