PSSI Janji Lebih Transparan

JAKARTA, KOMPAS.com — Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) berjanji bersikap lebih transparan dalam berbagai hal dan, untuk itu, pihaknya siap bekerja sama dengan lembaga-lembaga seperti Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Ketua PSSI, Nurdin Halid, hal tersebut akan dijadikan agenda Kongres Tahunan PSSI yang akan diselenggarakan di Bali pada 21-24 Januari mendatang.

"Kami tentunya meminta izin terlebih dulu kepada seluruh peserta kongres karena kami punya statuta dan aturan. Kami melakukan transparansi karena PSSI telah menjadi sorotan publik. Jadi kami berusaha melakukan langkah-langkah yang transparan," jelas Nurdin.

"Misalnya, soal pertandingan yang menyedot animo penonton luar biasa. Pertandingan itu nanti ditenderkan saja secara terbuka sehingga diketahui siap pemegang right-nya. Hal itu akan membuat lebih transparan dan terbuka," lanjutnya.

Lebih lanjut, Nurdin mengatakan, PSSI nantinya juga akan menyiapkan staf untuk melayani orang-orang yang meragukan sesuatu yang berkaitan dengan akuntabilitas atau dengan keuangan. "Namun, tetap anggota harus menyetujuinya terlebih dulu," tukas Nurdin.

Kongres di Bali akan dihadiri oleh 33 pengurus provinsi, 108 perwakilan klub, dan lima komite.

PSSI selama ini dinilai oleh sejumlah kalangan tidak transparan, terutama dalam pengelolaan keuangan dan itu berdampak buruk terhadap prestasi sepak bola nasional.